BERANDA “Sumber Daya Manusia Pertanian Yang Inovatif, Terpercaya dan Mandiri” BERITA BPPSDMP-BBPP Batu Ikuti Vaksinasi Covid-19bbppbatuMarch 9, 2021Vaksinasi Covid-19 di Indonesia resmi berjalan yang diawali dengan penyuntikkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Selanjutnya, vaksin Covid-19 akan berlangsung secara bertahap ke warga negara Indonesia. Setiap penerima vaksin Covid-19 menerima suntikan 2 kali. Vaksin ke-2, penerima vaksin akan diperoleh 14 hari berikutnya. Penerima vaksin Covid-19 harus mematuhi jadwal yang sudah ditetapkan. Berkaitan dengan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Kota Batu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg. Kartika Trisulandari, untuk angkatan pertama memberi kuota sebanyak 50 orang, angkatan kedua 30 orang, dan angkatan ketiga diharapkan semua pegawai BBPP Batu sudah melakukan vaksinasi. Sesuai dengan arah Kepala Badan PPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi, sektor pertanian ini sangatlah penting apalagi dalam keadaan dimana covid-19 masih ada diantara kita yang setiap orang harus menjaga imun tubuhnya supaya tetap kuat termasuk juga aparatur SDM Pertanian. “Cara untuk menambah imun tubuh adalah dengan mengonsumsi makan bergizi baik dari sayuran segar, buah-buahan, susu, telur, kacang-kacangan, termasuk juga melakukan Vaksinasi Covid-19 yang sudah menjadi kebijakan pemerintah. Dengan meningkatnya daya tahan tubuh, sektor pertanian akan jalan terus untuk mencukupi 270 jt orqng pensuduk Indonesia. imbuh Dedi. Vaksinasi angkatan pertama, termasuk diantaranya Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt. M.Si, setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 yang pertama pada Senin (8/3), akan menjalani vaksinasi kedua setelah 2 minggu. Tepatnya, Pegawai BBPP Batu angkatan pertama akan mendapat suntikan vaksin Covid-19 yang kedua pada tanggal 22 Maret 2021. Jadwal vaksinasi Covid-19 ini tentu harus dipatuhi. Masalahnya, berkaitan dengan pembentukan antibodi dan mutasi virus corona. Pemberian vaksin Covid-19 dosis kedua yang lebih lambat dikhawatirkan bisa memicu lebih banyak mutasi virus. “Terdapat kemungkinan, perubahan skema pemberian dosis kedua vaksin virus corona semacam itu akan mempertinggi laju mutasi virus,” demikian peringatan Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg. Kartika Trisulandari saat dihubungi melalui telp Selular. Pada saat akan dilakukan vaksinasi, beberapa hal yang ditanyakan oleh petugas kesehatan diantaranya, Tidak memiliki riwayat penyakit seperti menderita Diabetes Mellitus (DM) dan penyakit paru, pernah kena Covid, tidak atau ada kontak erat dengan pasien Covid, ada atau tidak anggota keluarga serumahnya yang masuk kategori suspek, konfirmasi, atau sedang perawatan karena penyakit Covid-19, pengukuran tekanan darah Selanjutnya petugas menyarankan untuk tetap patuh protokol kesehatan setelah mendapat suntikan dosis vaksin, maka penerima vaksin diminta tidak langsung meninggalkan lokasi penyuntikan selama 30 menit. Hal ini dilakukan untuk melihat reaksi yang mungkin muncul setelah penerima vaksin Covid-19 disuntik…. Read more…Kementan RI Gelar Bimtek, Sebagai Peningkatan Kapasitas Petani dan PenyuluhbbppbatuFebruary 28, 2021Seperti diketahui Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) berkolaborasi dengan Komiisi IV DPR RI masa bakti 2019 – 2024 saat ini sedang menyelenggarakan Bimtek untuk berbagai persoalan yang dihadapi petani, Jum’at 26 Februari 2021 bertempat di Hotel Yusro KabupatebnJombang, menggelar Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian dengan mengangkat materi Membuat Pupuk Organik. Kegiatan Bimtek kali ini diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari petani dan penyuluh, sedangkan yang melatar belakangi dengan pengambilan materi adalah karena kesadaran kita tentang kondisi tanah pertanian kita yang semakin miskin unsur hara, salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pemberian pupuk organik baik yang berasal dari limbah pertanian maupun peternakan, disatu sisi kabupaten Jombang mempunyai potensi untuk menyediakan bahan baku pembuatan pupuk organik yaitu dari limbah peternakan, tahun 2019 tercatat di Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur sapi potong 63.102 ekor. Wasis Sarjono SPt M.Si saat memberikan arahan dan membuka secara resmi BIMTEK Drs. H. Guntur Sasono, M.Si yang juga Anggota Komisi IV DPR RI mengatakan kesejahteraan masyarakat tidak bisa diangkat hanya satu pihak, kita harus bergandengan tangan bahu membahu untuk bersama sama untuk saling mengisi. “Kegiatan ini dalam rangka peningkatan SDM dan tentunya ini semua agar masyarakat terutama petani dan peternak bisa mandiri,”paparnya. Kepala Balai BBPP Batu, Wasis Sarjono, S.Pt M.Si dalam sambutan saat membuka kegiatan tersebut menyampaikan bahwa Kementan RI tentunya terus mensuport petani baik melaui Alsintan dan pelatihan. “Pada intinya apapun yang di sosialisasikan apabila untuk pelatihan serta peningkatan SDM Mentan selalu mendukung,”tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian yang hal ini di wakili oleh Sekretaris Dinas IR Supriyono menyampaikan dengan populasi ternak sejumlah 63, 102 ekor tentunya ini menjadi modal untuk menyediakan bahan baku dalam pembuatan pupuk organik. Sambutan Anggota Komisi IV DPR RI Drs, H Guntur Sasono “Dengan asumsi jika satu ekor ternak menhasilkan 10 kg KTS (kotoran Ternak Segar) maka di Kab. Jombang ada 631.020 kg kotoran ternak setip hari, itupun baru kita dapatkan dari ternak sapi potong saja belum lagi kotoran ternak yang lain karena saat ini penggunaan pupuk organik dikabupaten Jombang baru 2%,” terangnya. Menurut Teguh Wibowo yang juga salah satu widyaiswara yang menjadi dari BBPP-BATU, dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa sekarang ini semua bentuk usaha produksi atau budidaya pasti menghasilkan limbah yang jadi dominan adalah limbah kotoran ternak dan sisa pakannya, kondisi ini memang menjadi masalah bagi peternak terutama di masyarakat. “Untuk itu kita harus mengerti bagaimana jika limbah limbah tersebut di kelola secara baik dan benar tentunya bisa mengurangi dapak negatif yang ditimbulkan, bahkan jika dikelola secara serius malah akan menghasilkan nilai tambah yang luarbiasa dan dapat menambah pendapatan peternak, “harapnya. Suasana kelas saat fasilitator menyampaikan materi yang di selingi ice breaking Sebagai perwakilan Peserta Mahfud menganggap bimtek ini sebagai ajang untuk silaturahmi dan bertukar informasi sesama petani, selain endapatkan materi membuat pupuk organik baginya merupakan pengetahuan baru. “Sementara ini kita selalu berfikir pupuk harus beli ternyata anggapan itu salah, saya kira ini momentum untuk jalan dalam rangka peningkatan produksi, menjadi peluang untuk mendapatkan tambahan penghasilan, mahfud juga berharap agar kegiatan BIMTEK ini bisa terus berlanjut dengan materi dan waktu yang lebih lama lagi,” Pungkasnya…. Read more…GERAKAN PENGENDALIAN WERENG BATANG COKELAT DENGAN METODE SWADAYA DESAbbppbatuFebruary 2, 2021Tanaman Padi merupakan salah satu komoditas utama yang dibudidayakan oleh petani di desa bungur Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Padi adalah komoditas unggulan yang pola tanamanya tidak pernah putus sepanjang tahun di kecamatan kanor Kabupaten Bojonegoro. Karena Kecamatan Kanor merupakan salah satu dari 10 kecamatan yang dilewati oleh aliran bengawan solo, dan memiliki lahan pertanian yang cukup luas 4691 ha. Dengan Pola tanam yang dibudi dayakan Petani di kecamatan kanor Sebagian besar adalah Padi – Padi – Padi dan Padi – Padi – Palawija. Maka rantai ekosistem untuk organisme pengganggu tanaman bisa dikatakan tidak terputus sepanjang tahun. Pada Musim Tanam I awal tahun 2021 petani di desa Bungur melaksanakan Budi daya tanaman padi, dengan berbagai jenis varietas tanaman padi antara lain ciherang dan inpari 32 . Pada saat ini tanaman padi sudah masuk usia 40 HST saat dilakukan pengamatan oleh petugas POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman) kecamatan Kanor pada tanggal 21 Januari 2021 ternyata dengan kondisi cuaca yang sangat lembap di awal tahun 2021 terjadi sebaran OPT yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman di masa vegetative dan generative. OPT yang ditemukan dalam pengamatan adalah Penggerek Batang dan Wereng Batang Cokelat. Gambar 1. Pengamatan OPT WBC (Wereng Batang Cokelat / Nilaparvata lugens ) Dari Hasil Pengamatan oleh petugas POPT Kecamatan Kanor dilakukan koordinasi Bersama ketua Kelompok tani dan Kepala Desa Serta Perangkat desa untuk dilakukan pengendalian. POPt memberikan anjuran untuk melaksanakan pengendalian karena jumlah populasi hama wereng Batang Cokelat per rumpun sudah masuk pada ambang batas pengendalian yaitu sudah lebih dari 5 ekor imago wereng batang cokelat. Yang menandakan populasi sudah mendekati angka kerugian jika tidak segera dilakukan Gerakan pengendalian secara serentak, serta dari hasil pengamatan di temukan jumlah kelompok telur Penggerek batang padi dengan kematian tunas lebih dari 5%. Penyebaran OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman) utama tanaman padi ini disebabkan adanya perbedaan waktu tanam dalam satu wilayah kecamatan. Di desa yang dilewati oleh aliran bengawan solo saat ini sedang panen serentak sedangkan untuk wilayah yang jauh dan tidak dapat aliran bengawan solo saat ini baru tanam padi dan memasuki usia tanaman 40 HST sehingga terjadi penerbangan OPT dalam satu wilayah hamaparan kecamatan. Selain dari perbadaan waktu tanam juga dipengaruhi oleh perubahan cuaca yang secara signifikan lebih lembab sehingga mendorong perkembangan OPT lebih cepat. Pelaporan hasil pengamatan POPT Bersama kelompok tani dikoordinasikan dengan pihak desa yang akhirnya menyepakati untuk melaksanakan Gerakan pengendalian yang sepenuhnya di anggarkan oleh desa. Dengan tingginya populasi hama utama tanaman padi maka di sepakati akan dilakukan pengendalian secara serentak satu desa selama 3 kali. Dengan interval pelaksanaan setiap minggu sekali. Dukungan pihak desa untuk memberikan perhatian kepada petani merupakan salah satu nilai positif yang mampu mensinergikan antara petani, pihak desa dan petugas penyuluhan untuk saling berkontribusi dalam uapaya peningkatan produksi hasil pertanian. Kesadaran petani untuk mau dan mampu melaksanakan Gerakan pengendalian secara serentak yang dilakukan oleh kelompok tani bersama anggota kelompok tani adalah salah satu bentuk perubahan sikap dan perilaku petani yang dengan sadar mau untuk bekerja bersama untuk menekan perkembaangan OPT mengingat perbedaan tingkat Pendidikan petani yang berbeda. Dengan adanya Gerakan pengendalian secara swadaya ini mampu memberikan stimulan kepada petani untuk mampu melakukan pengamatan secara intensif dan siap berkoordinasi untuk melakukan pengendalian bersama – sama. Juga mampu memberikan efek positif bagi desa lain agar mau bergerak memberikan sedikit titik cerah perhatian bagi pertanian dan juga petani untuk mempertahakan dan meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Penulis : Isna Royyana, SP Asal instansi : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro… Read more…Transformasi 150 Pejabat Struktural BPPSDMP Kementerian Pertanian Menjadi Pejabat FungsionalbbppbatuJanuary 1, 2021Menjelang akhir tahun 2020, tercatat dalam sejarah perubahan Tatakelola Aparatur Sipil Negara (ASN), penyederhaan birokrasi itu dengan memangkas jabatan struktural eselon III dan IV menjadi pejabat fungsional. BPPSDMP-BBPP Batu Ikuti Vaksinasi Covid-19 Kementan RI Gelar Bimtek, Sebagai Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh GERAKAN PENGENDALIAN WERENG BATANG COKELAT DENGAN METODE SWADAYA DESA Transformasi 150 Pejabat Struktural BPPSDMP Kementerian Pertanian Menjadi Pejabat Fungsional Membangun Jejaring Kerja sebagai Bagian Peningkatan Layanan BBPP Batu Transformasi Jabatan Struktural menjadi Jabatan Fungsional diantaranya guna efektivitas pelayanan publik yang lebih cepat dan sederhana tentu dengan berbasis pada kompetensi. Demikian halnya Kementerian Pertanian melakukan transformasi jabatan dengan melantik 1.207 pejabat struktural eselon III dan IV menjadi fungsional di seluruh Indonesia, secara langsung maupun virtual oleh Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Rabu (30/12). Dari 1.207 pejabat struktural Kementerian Pertanian yang bertransformasi jabatan, 150 diantaranya adalah pejabat struktural lingkup Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP). Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah BBPPSDMP, terdapat 9 (sembilan) pejabat struktural, yaitu 2 eselon III dan 7 Eselon IV yang ikut dilantik. Adapun pejabat struktural lingkup BBPP Batu yang Diantara pejabat yang dilantik ialah Kepala Bidang Penyelengaraan Pelatihan, Kepala Bidang Program dan Evaluasi, Kepala Seksi Pelatihan Aparatur, Kepala Seksi Pelatihan Non Aparatur, Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Instalasi, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Kepawaian dan Rumah Tangga, Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan, Kepala Seksi Program dan Kerjasama. Dalam arahannya, Mentan Syahrul menekankan bahwa penyetaraan jabatan merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar ada penyederhanaan birokrasi lingkup instansi Pemerintah. “Memangkas dua level dan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi. Tujuannya untuk memangkas prosedur birokrasi yang panjang sehingga organisasi dan instansi bisa berjalan efektif dan efisien. Harapan lainnya dari Mentan setelah dilakukan tranformasi jabatan ini, kepada seluruh pejabat yang dilantik dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Lebihlanjut SYL mengatakan sejatinya kita ditugasi menjadi pelayan petani jadi harus bertransformasi melepaskan segala atribut jabatan yang terkadang membuat lupa diri menjadi pribadi yang lebih berfungsi tinggi Usai pelantikan, Kepala BBPP Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt. M.Si, mengucapkan terima kepada seluruh pejabat struktural yang sudah dilantik menjadi pejabat fungsional. Kemudian dalam pertemuan singkat Wasis menyampaikan secara umum tranformasi dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur atau tatanan yang meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan atau transformasi. Perubahan-perubahan yang terjadi merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa kita pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Manusialah yang menjadi objek terjadinya perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui ketika kita membandingkan masyarakat pada zaman sekarang dengan masyarakat pada waktu yang lampau suatu proses yang terus menerus berlangsung.T2S/Wan… Read more… LINK TERKAIT