Wujudkan Swasembada Pangan, BBPP Batu Dampingi CPCL Pengembangan Padi Lahan Kering di Jawa Timur
Komitmen Presiden Prabowo Subianto mewujudkan swasembada pangan dan energi adalah kebijakan solutif dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Hal tersebut disampaikan sesaat setelah Pengucapan Sumpah sebagai Presiden Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jakarta, pada Minggu, 20 Oktober 2024. “Saya canangkan Indonesia segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kita tidak boleh bergantung dari sumber makanan dari luar,” tegasnya.
Saat ini, produksi beras nasional menunjukkan tren positif dan menjadi momentum yang tepat untuk menghentikan impor beras. Kabar gembira juga datang untuk para petani, per 15 Januari 2025 harga gabah kering ditetapkan naik dari Rp. 6.000 menjadi Rp. 6.500 sedangkan jagung juga naik dari Rp. 5.000 menjadi Rp. 5.500. Pemerintah akan menampung seluruh produksi gabah dan jagung dari petani dengan harga dan kualitas yang telah ditetapkan. Upaya ini ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menarik minat generasi muda untuk berkecimpung di sektor pertanian.
Selajan dengan komitmen Presiden RI, Kementerian Pertanian bergerak cepat mencanangkan Program Pengembangan Padi Lahan Kering dalam Mendukung Swasembada Pangan. Optimalisasi lahan perkebunan, kehutanan dan lahan marginal lainnya untuk budidaya padi gogo adalah salah satu strategi untuk meningkatkan produksi beras nasional disamping menggenjot produksi dari lahan baku yang telah tersedia.
Senin (14/01/2025), bertempat di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Propinsi Jawa Timur, dilaksanakan Rapat Koordinasi dan Akselerasi Identifikasi Calon petani dan Calon Lokasi (CPCL) Program Pengembangan Padi di Lahan Kering Propinsi Jawa Timur. Dalam sambutan pembukanya, Plt. Dirjen Perkebunan Kementan RI, Heru Tri Widarto menekankan bahwasannya penanaman padi gogo ini dilakukan untuk mendukung target penanaman padi nasional seluas 2,3 juta pada bulan Januari 2025. Target penanaman padi gogo Propinsi Jawa Timur seluas 47.000 Ha yang harapannya dapat terpenuhi dengan pemanfaatan lahan perkebunan rakyat seluas 2.000 Ha dan lahan Perhutsos seluas 45.000 Ha. Untuk itu diperlukan CPCL sebagai langkah awal yang konkrit memetakan potensi yang ada di Propinsi Jawa Timur.
Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu sebagai PJ kegiatan wilayah Kabupaten Malang turut hadir dalam kegiatan tersebut. Langkah koordinasi dengan elemen terkait telah dilakukan sembari menunggu SK CPCL ditandatangani. Adapun target penanaman padi gogo Kabupaten Malang seluas 627,12 Ha. Ketersediaan lahan Perhutsos di Kabupaten Malang seluas 1.307,78 Ha diharapkan dapat dioptimalkan untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. (Dodik)