BERANDA “Sumber Daya Manusia Pertanian Yang Inovatif, Terpercaya dan Mandiri” BERITA GERAKAN PENGENDALIAN WERENG BATANG COKELAT DENGAN METODE SWADAYA DESAbbppbatuFebruary 2, 2021Tanaman Padi merupakan salah satu komoditas utama yang dibudidayakan oleh petani di desa bungur Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Padi adalah komoditas unggulan yang pola tanamanya tidak pernah putus sepanjang tahun di kecamatan kanor Kabupaten Bojonegoro. Karena Kecamatan Kanor merupakan salah satu dari 10 kecamatan yang dilewati oleh aliran bengawan solo, dan memiliki lahan pertanian yang cukup luas 4691 ha. Dengan Pola tanam yang dibudi dayakan Petani di kecamatan kanor Sebagian besar adalah Padi – Padi – Padi dan Padi – Padi – Palawija. Maka rantai ekosistem untuk organisme pengganggu tanaman bisa dikatakan tidak terputus sepanjang tahun. Pada Musim Tanam I awal tahun 2021 petani di desa Bungur melaksanakan Budi daya tanaman padi, dengan berbagai jenis varietas tanaman padi antara lain ciherang dan inpari 32 . Pada saat ini tanaman padi sudah masuk usia 40 HST saat dilakukan pengamatan oleh petugas POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman) kecamatan Kanor pada tanggal 21 Januari 2021 ternyata dengan kondisi cuaca yang sangat lembap di awal tahun 2021 terjadi sebaran OPT yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman di masa vegetative dan generative. OPT yang ditemukan dalam pengamatan adalah Penggerek Batang dan Wereng Batang Cokelat. Gambar 1. Pengamatan OPT WBC (Wereng Batang Cokelat / Nilaparvata lugens ) Dari Hasil Pengamatan oleh petugas POPT Kecamatan Kanor dilakukan koordinasi Bersama ketua Kelompok tani dan Kepala Desa Serta Perangkat desa untuk dilakukan pengendalian. POPt memberikan anjuran untuk melaksanakan pengendalian karena jumlah populasi hama wereng Batang Cokelat per rumpun sudah masuk pada ambang batas pengendalian yaitu sudah lebih dari 5 ekor imago wereng batang cokelat. Yang menandakan populasi sudah mendekati angka kerugian jika tidak segera dilakukan Gerakan pengendalian secara serentak, serta dari hasil pengamatan di temukan jumlah kelompok telur Penggerek batang padi dengan kematian tunas lebih dari 5%. Penyebaran OPT ( Organisme Pengganggu Tanaman) utama tanaman padi ini disebabkan adanya perbedaan waktu tanam dalam satu wilayah kecamatan. Di desa yang dilewati oleh aliran bengawan solo saat ini sedang panen serentak sedangkan untuk wilayah yang jauh dan tidak dapat aliran bengawan solo saat ini baru tanam padi dan memasuki usia tanaman 40 HST sehingga terjadi penerbangan OPT dalam satu wilayah hamaparan kecamatan. Selain dari perbadaan waktu tanam juga dipengaruhi oleh perubahan cuaca yang secara signifikan lebih lembab sehingga mendorong perkembangan OPT lebih cepat. Pelaporan hasil pengamatan POPT Bersama kelompok tani dikoordinasikan dengan pihak desa yang akhirnya menyepakati untuk melaksanakan Gerakan pengendalian yang sepenuhnya di anggarkan oleh desa. Dengan tingginya populasi hama utama tanaman padi maka di sepakati akan dilakukan pengendalian secara serentak satu desa selama 3 kali. Dengan interval pelaksanaan setiap minggu sekali. Dukungan pihak desa untuk memberikan perhatian kepada petani merupakan salah satu nilai positif yang mampu mensinergikan antara petani, pihak desa dan petugas penyuluhan untuk saling berkontribusi dalam uapaya peningkatan produksi hasil pertanian. Kesadaran petani untuk mau dan mampu melaksanakan Gerakan pengendalian secara serentak yang dilakukan oleh kelompok tani bersama anggota kelompok tani adalah salah satu bentuk perubahan sikap dan perilaku petani yang dengan sadar mau untuk bekerja bersama untuk menekan perkembaangan OPT mengingat perbedaan tingkat Pendidikan petani yang berbeda. Dengan adanya Gerakan pengendalian secara swadaya ini mampu memberikan stimulan kepada petani untuk mampu melakukan pengamatan secara intensif dan siap berkoordinasi untuk melakukan pengendalian bersama – sama. Juga mampu memberikan efek positif bagi desa lain agar mau bergerak memberikan sedikit titik cerah perhatian bagi pertanian dan juga petani untuk mempertahakan dan meningkatkan produktifitas hasil pertanian. Penulis : Isna Royyana, SP Asal instansi : Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro… Read more…Transformasi 150 Pejabat Struktural BPPSDMP Kementerian Pertanian Menjadi Pejabat FungsionalbbppbatuJanuary 1, 2021Menjelang akhir tahun 2020, tercatat dalam sejarah perubahan Tatakelola Aparatur Sipil Negara (ASN), penyederhaan birokrasi itu dengan memangkas jabatan struktural eselon III dan IV menjadi pejabat fungsional. GERAKAN PENGENDALIAN WERENG BATANG COKELAT DENGAN METODE SWADAYA DESA Transformasi 150 Pejabat Struktural BPPSDMP Kementerian Pertanian Menjadi Pejabat Fungsional Membangun Jejaring Kerja sebagai Bagian Peningkatan Layanan BBPP Batu Momen Hari Ibu, Kementan RI Terus Dorong Kiprah Kaum Perempuan Jaga Kesehatan Karyawan, BBPP Batu Lakukan Rapid Tes Covid-19 Transformasi Jabatan Struktural menjadi Jabatan Fungsional diantaranya guna efektivitas pelayanan publik yang lebih cepat dan sederhana tentu dengan berbasis pada kompetensi. Demikian halnya Kementerian Pertanian melakukan transformasi jabatan dengan melantik 1.207 pejabat struktural eselon III dan IV menjadi fungsional di seluruh Indonesia, secara langsung maupun virtual oleh Menteri Pertanian Dr. Syahrul Yasin Limpo di Kantor Pusat Kementan Jakarta, Rabu (30/12). Dari 1.207 pejabat struktural Kementerian Pertanian yang bertransformasi jabatan, 150 diantaranya adalah pejabat struktural lingkup Badan Pengembangan dan Penyuluhan SDM Pertanian (BPPSDMP). Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batu sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis dibawah BBPPSDMP, terdapat 9 (sembilan) pejabat struktural, yaitu 2 eselon III dan 7 Eselon IV yang ikut dilantik. Adapun pejabat struktural lingkup BBPP Batu yang Diantara pejabat yang dilantik ialah Kepala Bidang Penyelengaraan Pelatihan, Kepala Bidang Program dan Evaluasi, Kepala Seksi Pelatihan Aparatur, Kepala Seksi Pelatihan Non Aparatur, Kepala Sub Bagian Perlengkapan dan Instalasi, Kepala Sub Bagian Keuangan dan Kepala Sub Bagian Kepawaian dan Rumah Tangga, Kepala Seksi Evaluasi dan Pelaporan, Kepala Seksi Program dan Kerjasama. Dalam arahannya, Mentan Syahrul menekankan bahwa penyetaraan jabatan merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo agar ada penyederhanaan birokrasi lingkup instansi Pemerintah. “Memangkas dua level dan diganti dengan jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi. Tujuannya untuk memangkas prosedur birokrasi yang panjang sehingga organisasi dan instansi bisa berjalan efektif dan efisien. Harapan lainnya dari Mentan setelah dilakukan tranformasi jabatan ini, kepada seluruh pejabat yang dilantik dapat meningkatkan kualitas kinerjanya dan mampu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Lebihlanjut SYL mengatakan sejatinya kita ditugasi menjadi pelayan petani jadi harus bertransformasi melepaskan segala atribut jabatan yang terkadang membuat lupa diri menjadi pribadi yang lebih berfungsi tinggi Usai pelantikan, Kepala BBPP Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt. M.Si, mengucapkan terima kepada seluruh pejabat struktural yang sudah dilantik menjadi pejabat fungsional. Kemudian dalam pertemuan singkat Wasis menyampaikan secara umum tranformasi dapat diartikan sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur atau tatanan yang meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermartabat. Pada dasarnya setiap masyarakat yang ada di muka bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan atau transformasi. Perubahan-perubahan yang terjadi merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti bahwa kita pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan. Manusialah yang menjadi objek terjadinya perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut dapat diketahui ketika kita membandingkan masyarakat pada zaman sekarang dengan masyarakat pada waktu yang lampau suatu proses yang terus menerus berlangsung.T2S/Wan… Read more…Membangun Jejaring Kerja sebagai Bagian Peningkatan Layanan BBPP BatubbppbatuDecember 23, 2020Membangun jejaring kerja diperlukan bagi setiap manajemen mulai level atas, menengah, maupun tingkat paling bawah dilakukan oleh BBPP Batu. GERAKAN PENGENDALIAN WERENG BATANG COKELAT DENGAN METODE SWADAYA DESA Transformasi 150 Pejabat Struktural BPPSDMP Kementerian Pertanian Menjadi Pejabat Fungsional Membangun Jejaring Kerja sebagai Bagian Peningkatan Layanan BBPP Batu Momen Hari Ibu, Kementan RI Terus Dorong Kiprah Kaum Perempuan Jaga Kesehatan Karyawan, BBPP Batu Lakukan Rapid Tes Covid-19 Program-program organisasi tidak mungkin dapat diselesaikan sendiri tapi perlu kolaborasi untuk mencapai hasil yang sinergis. Suatu institusi akan dapat eksis dan berkembang jika berdiri di atas networking yang kokoh serta dinamis. Keterlambatan dalam mengembangkan jaringan kerja akan menyebabkan organisasi menjadi stagnan dan berjalan ditempat saja. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) akan fokus menggenjot pengembangan SDM pada bidang pertanian. Untuk mewujudkan rencana strategis tersebut, Kepala BPPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa membangun jejaring kerja harus ditingkatkan pada setiap program pengembangan SDM. Networking harus tersinergi tidak hanya di internal BPPSDMP saja, tetapi juga dengan jajaran eselon 1 lain di lingkungan Kementan dan para stokeholder lainnya. Lebihlanjut Dedi mengatakan, Kementan akan mempercepat peningkatan kompetensi SDM dengan orientasi menghasilkan tenaga kerja pertanian yang bersertifikasi dan tenaga kerja yang mempu menciptakan pekerjaan. Sebagai tindaklanjut dari kebijakan Kementerian Pertanian dan arahan Kepala Badan PPSDMP, Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu menerima kunjungan dari tim dari Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya. Dalam pertemuan tersebut tim pusvetma yang dipimpin oleh drh Wriningati, M Kes Kepala Bidang Pelayanan Produksi, disamping menyampaikan ucapan terima kasih atas fasilitasi baik sarana maupun layanannya, juga menyampaikan berkaitan dengan tusi Pusvetma sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang saat ini mendapat mandat khusus dari Menteri Pertanian utk membuat vaksin babi yg terkena virus African Swine Fever (ASF) yang mematikan dan berdampak pada tingginya mortalitas babi yg pada akhirnya menurunnya populasi babi secara drastis dibanyak daerah. Berkaitan dengan itu Kepala Balai Pelatihan Peternakan Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt.M.Simenyampaikan sudah menjadi kewajiban kami untuk memberi layanan sebaik baiknya bagi siapapun yang berkunjung. Selanjutnya ka balai merekomendasikan bahwa P4S Karya Nadi sebagai binaan BBPP Batuyang ada di Bali telah berhasil mempertahankan populasi babi yg dipeliharanya dengan menerapkan protokol pencegahan virus ASF secara ketat. Harapannya informasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan atau rujukan bagi pusvetma dalam membuat vaksin…. Read more…Momen Hari Ibu, Kementan RI Terus Dorong Kiprah Kaum PerempuanbbppbatuDecember 22, 2020Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini. GERAKAN PENGENDALIAN WERENG BATANG COKELAT DENGAN METODE SWADAYA DESA Transformasi 150 Pejabat Struktural BPPSDMP Kementerian Pertanian Menjadi Pejabat Fungsional Membangun Jejaring Kerja sebagai Bagian Peningkatan Layanan BBPP Batu Momen Hari Ibu, Kementan RI Terus Dorong Kiprah Kaum Perempuan Jaga Kesehatan Karyawan, BBPP Batu Lakukan Rapid Tes Covid-19 Pada awalnya peringatan Hari Ibu adalah untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa ini. Hari ibu tahun ini bertepatan dengan pandemi Covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir.Prahara Covid-19 tidak hanya menghantam pilar kesehatan secara langsung tetapi juga tidak menutup kemungkinan melemahkan kedaulatan pangan. Kementerian Pertanian merangkul seluruh pihak untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Tidak hanya petani dan penyuluh, keterlibatan kaum perempuan juga turut dimaksimalkan untuk mewujudkan hal tersebut. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, menjaga ketahanan pangan harus menjadi tugas seluruh masyarakat. “Untuk menjaga ketahanan pangan, pertanian harus tetap berjalan. Namun, diperlukan ide-ide kreatif dalam mengelola pertanian. Jika pangan tersedia maka masyarakat bisa hidup dengan tenang,” ucap Mentan. Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi menyatakan, bahwa pangan adalah masalah yang sangat utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa. “Oleh karena itu, pemerintah akan terus mendukung seluruh kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan pertanian, terutama kegiatan olah tanah, olah tanam, hingga masa panen oleh petani harus tetap berlangsung di tengah kondisi seperti saat ini. Di samping mengedepankan percepatan tanam, juga mendukung penuh keterlibatan kaum perempuan sebagai aktor dalam pertanian,” kata Prof. Dedi. Mengacu pada data Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) merilis Data Penduduk Indonesia Semester I 2020. Berjumlah total penduduk Indonesia per 30 Juni sebanyak 268.583.016 jiwa. 132.761.248 adalah perempuan. Jika melihat data diatas, sumber daya manusia (SDM) perempuan perlu digarap untuk ditingkatan kapasitas dalam mengelola mulai dari proses produksi sampai ke pascapanen termasuk terus dodorong untuk berinovasi mengolah produk turunan pertanian, yang pada akhirnya dapat memberikan peluang usaha di bidang pertanian. Peningkatan kapasitas ini harus bermuara pada peningkatan life skill, seperti memberikan pelatihan kewirausahaan berbasis kelompok tani melalui pembuatan produk turunan pertanian, serta memberikan akses ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah banyak dikembangkan yang dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan untuk berinovasi. Perempuan memikul peran ganda yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, perlu kesadaran kaum laki-laki untuk turut serta bekerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas kasur, dapur dan sumur perempuan. Sebuah coretan untuk wanita wanita satria Buah markisa diujung desaDipetik petani mudaIbu hatimu betapa muliaKasih sayangnya membawa ke surga. Tanam labu disela tebu,Tanamnya di tegalanTerima kasih padamu ibuKarena ibu aku mampu berjalan. Selamat Hari Ibu… Read more… LINK TERKAIT