Dukung Swasembada Pangan, Kementan Gelar TOT Alsintan di Kalimantan Barat
Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu menggelar Training of Trainers (TOT) Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk memperkuat Brigade Pangan dalam mewujudkan swasembada pangan. Pelatihan yang berlangsung selama tujuh hari ini diikuti oleh penyuluh pendamping Brigade Pangan dari Provinsi Kalimantan Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengoptimalkan lahan melalui optimasi lahan (OPLAH) dan cetak sawah rakyat (CSR) serta memberdayakan petani. Pelatihan dibuka oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty Rabu (5/3/2025) secara daring. Dalam sambutannya, Inneke menekankan pentingnya peran pertanian dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan perlunya transformasi pertanian melalui teknologi.
“Sebagai negara agraris, pertanian adalah bagian yang tidak terpisahkan bagi kehidupan Masyarakat Indonesia. Perlahan tapi pasti, pertanian telah mengalami transformasi besar-besaran berkat perkembangan teknologi. Saat ini, kita berada di ambang era pertanian yang disebut ‘Pertanian 5.0’. Suatu era yang menjanjikan efisiensi, produktivitas, dan keberlanjutan yang lebih tinggi dari sebelumnya,” ujar Inneke. Kegiatan TOT Alsintan kali ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas penyuluh dalam mengawal dan mendampingi program swasembada pangan, yang salah satunya diwujudkan melalui optimasi lahan (OPLAH) dan cetak sawah rakyat (CSR). Pelatihan dilaksanakan dengan metode blanded learning, dimana tiga hari pembelajaran dilakukan secara daring dan empat hari pembelajaran luring bertempat di Kabupaten Menpawah.
Para peserta mendapatkan materi komprehensif, meliputi kebijakan pembangunan pertanian, peran penyuluh, K3, pengolahan lahan menggunakan traktor, pengenalan dan pengoperasian mesin tanam dan panen, serta pencatatan keuangan alsintan. Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, bahwa Brigade Pangan adalah garda terdepan dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan memberdayakan petani.
“Brigade Pangan melibatkan petani, penyuluh, Babinsa, ASN, dan generasi muda. Mereka menjadi garda terdepan dalam mendorong produktivitas pertanian, khususnya petani milenial,” kata Menteri Amran. Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan, program Brigade Pangan harus dilaksanakan secara bersama-sama, sesuai arahan Presiden Prabowo dan Mentan Amran.
“Brigade Pangan harus menjadi motor penggerak swasembada pangan nasional. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang terintegrasi, mulai dari pengelolaan lahan, optimalisasi produksi, hingga distribusi yang efisien,” kata Santi. TOT Alsintan ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pengetahuan penyuluh dalam penggunaan alsintan, sehingga mereka dapat mendampingi petani secara efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian. BBPP Batu berkomitmen untuk terus mendukung program Kementerian Pertanian dalam mewujudkan swasembada pangan melalui pelatihan dan pendampingan bagi petani dan penyuluh.