Sinergi UPT Kementan, Bekali Skill Praktis, Cetak Butcher Profesional
MAGELANG – Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu bekerja sama dengan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta-Magelang (YOMA) menggelar Pelatihan Butcher pada 18–24 September 2025 di Kampus Polbangtan Yoma, Magelang.
Pelatihan diikuti 69 mahasiswa semester VI Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan (PPKH) yang tengah menempuh pendidikan vokasi pertanian.
Program ini menjadi langkah strategis meningkatkan kapasitas SDM peternakan, khususnya keterampilan pemotongan daging sesuai standar keamanan pangan dan kebutuhan industri. Dengan bekal tersebut, mahasiswa diharapkan siap menjadi tenaga kerja kompeten sekaligus calon wirausahawan sektor hilir peternakan.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, kunci keberhasilan pertanian nasional ada di generasi muda.
“Dengan karakter kuat, jujur, disiplin, dan pekerja keras, pemuda Indonesia bisa menjadi garda terdepan mewujudkan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia,” katanya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menambahkan pentingnya regenerasi petani di tengah meningkatnya kebutuhan pangan.
“Usia petani kita semakin tua, karena itu generasi baru harus terus didorong untuk menjaga ketahanan pangan,” ujarnya.
Pelatihan butcher dirancang dengan kombinasi pembelajaran klasikal dan praktik lapang (On the Job Training). Selama tujuh hari, peserta menempuh 56 jam pelajaran meliputi teori, praktik di kelas, hingga keterampilan teknis langsung.
Materi mencakup kebijakan vokasi, etika profesi butcher, keselamatan kerja, jaminan mutu, hingga standar higiene. Mahasiswa juga dilatih mengoperasikan mincer, vacuum pack, teknik pemotongan karkas, pengemasan, penataan display, penyimpanan daging, hingga metode pengurangan wastage agar produksi lebih efisien.
Acara dibuka Wakil Direktur II Polbangtan YOMA, Budi Purwo, Kamis (18/09/2025). Ia menegaskan, kompetensi butcher sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini.
“Mahasiswa harus menguasai keterampilan teknis, tidak hanya pengetahuan teoritis, agar siap terjun di dunia kerja maupun usaha,” katanya.
BBPP Batu menekankan bahwa kerja sama ini menjadi bentuk nyata dukungan pendidikan vokasi terhadap pembangunan pertanian nasional. Model pelatihan yang aplikatif diharapkan membangun disiplin, tanggung jawab, dan semangat kolaboratif mahasiswa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir generasi peternakan muda yang terampil sebagai butcher profesional, sekaligus berkontribusi mewujudkan swasembada daging dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.