Body Condition Score BCS Sapi Perah Sebagai Prediktor Keberhasilan Masa Post Partus

Body Condition Score (BCS) Sapi Perah sebagai Prediktor Keberhasilan Masa Post Partus

Widya Ayu Prasdini¹ Reni Indarwati²

Balai Besar Pelatihan Peternakan – Batu

 

Masa post partus pada sapi perah merupakan periode kritis yang sangat menentukan keberhasilan reproduksi dan produksi susu pada siklus laktasi berikutnya. Pada fase ini, sapi perah umumnya mengalami peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi dengan asupan pakan yang optimal, sehingga berisiko mengalami Negative Energy Balance (NEBAL) yang berdampak pada gangguan metabolisme dan reproduksi. Salah satu indikator praktis yang dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan masa post partus adalah Body Condition Score (BCS). BCS mencerminkan cadangan energi tubuh dalam bentuk lemak dan otot serta berhubungan erat dengan status metabolik, kesehatan, dan performa reproduksi sapi perah. Karya tulis ilmiah ini membahas peran BCS sebagai prediktor keberhasilan masa post partus, khususnya kaitannya dengan keseimbangan energi, risiko penyakit metabolik, serta pemulihan fungsi reproduksi pasca melahirkan. Hasil kajian menunjukkan bahwa BCS ideal pada saat partus, yaitu pada kisaran 3,0–3,5, berkontribusi terhadap pemulihan estrus yang lebih cepat, interval kawin pertama yang lebih singkat, tingkat konsepsi yang lebih tinggi, serta produksi susu yang lebih stabil. Sebaliknya, BCS yang terlalu rendah atau terlalu tinggi meningkatkan risiko gangguan metabolik, keterlambatan estrus, dan penurunan efisiensi reproduksi. Oleh karena itu, pemantauan dan pengelolaan BCS sebelum, saat, dan setelah partus merupakan strategi manajemen penting dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha sapi perah.

 


Download PDF
Body Condition Score (BCS) Sapi Perah Sebagai Prediktor Keberhasilan Masa Post Partus Download