BERANDA “Sumber Daya Manusia Pertanian Yang Inovatif, Terpercaya dan Mandiri” MORE BERITA Kementan RI Tingkatkan SDM Pertanian Melalui Penumbuhan P4S Wilayah NTBbbppbatuMarch 21, 2022Pemberdayaan Masyarakat Tani merupakan proses perubahan pola pikir, perilaku dan sikap petani dari subsistem tradisional menjadi petani modern yang berwawasan agribisnis melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Kementan RI terus berupaya untuk menumbuhkan P4S (Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya). Kementerian Pertanian memiliki program untuk mewujudkannya. Program ini meliputi tiga aspek, yaitu pemberdayaan sumberdaya manusia petani; pemberdayaan kelembagaan petani; dan pemberdayaan usaha tani. Petani belajar dari petani adalah praktek pembelajaran di lingkungan masyarakat tani dan sudah berlangsung lama dan berkembang secara alamiah. Model pembelajaran petani seperti itu diakui memiliki tingkat efektivitas yang tinggi dalamen capaian hasil belajarnya. Hal ini terwujud karena petani lebih mudah belajar apa bila pengetahuan dan pengalaman disampaikan dengan menggunakan “bahasa” petani, dimana keterampilan dipelajari secara langsung dan dapat dipraktekkan sehingg lebih meyakinkan petani yang sedang dalam proses pembelajaran Kementan RI Tingkatkan SDM Pertanian Melalui Penumbuhan P4S Wilayah NTB Bentuk Dukungan pada Usaha Binaan, BRI Serahkan Mesin Pengolahan Keju Mozzarella BPPSDMP Gembleng Admin dan Koordinator BPP melalui Pelatihan Manajerial Raih Target Agenda Intelektual dengan Pelatihan Vokasi Penanganan pedet Baru Lahir Tingkatkan Agenda Intelektual Melalui Pelatihan Pengolahan Daging Bagi Aparatur P4S mempunyai potensi yang besar bagi pembangunan pertanian nasional. P4S berasal dari, oleh dan untuk masyarakat yang berbasis di pedesaan. Oleh karena itu upaya-upaya pemberdayaan perlu lebih ditingkatkan agar mampu menghadapi tantangan baik masa kini dan maupun masa yang akan datang teruatama pada masa pandemi Covid – 19 ini. Selain itu tuntutan teknologi 4.0. Mengingat peran kelembagaan P4S yang sangat strategis tersebut, maka Pemerintah terus mendorong penumbuhkembangan P4S dalam rangka mempercepat proses pembangunan pertanian dan perdesaan. Selain itu, pemerintah juga terus berupaya untuk memberdayakan P4S melalui pembinaan secara berkesinambungan, baik dari aspek manajemen pelatihan/permagangan maupun pengembangan usaha. Sehingga diharapkan P4S dapat menjadi mitra kerja pemerintah dalam mengembangkan SDM pertanian. Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu meupakan salah satu UPT dibawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian – Kementerian Pertanian mempunyai wilayah binaan P4S yang berada di Nusa Tenggara Barat, Bali, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. BBPP Batu bertugas untuk mengidentiifkasi, menumbuhkan dan membina P4S diwilayah tersebut. Happy Aprillia, S.Pt, M.Pt dari BBPP Batu didampingi oleh H. Nurhain Koordinator Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kab. Lombok Timur berserta tim melakukan identifikasi terhadap P4S yang berada di Desa Tebaban, Kecamatan Suralaga, Kab. Lombok Timur, Kamis (10/2/2022). Pada kesempatan tersebut, salah satu Duta Petani Milenial dari Provinsi NTB, Dedi Irawan, S.Pd menyampaikan mempunyai keinginan yang kuat untuk mendirikan P4S. “P4S Gudang IR ini mempunyai komoditas pembibitan Cabe dan pembuatan pupuk organik serta media tanam organik, harapannya adalah dengan mendirikan P4S ini, masyarakat dapat mencontoh untuk melakukan pertanian organik,” ungkap DPM yang akrab dipanggil Irawan tersebut. Selain itu Irawan mengungkapkan bahwa P4S yang diketuai oleh Mijahamuddin Alwi, M.Pd salah satu dosen jurusan biologi Universitas Hamzanwadi Kab. Lombok Timur telah sering dijadikan tempat magang mahasiswa, selain itu petani sekitar juga telah banyak belajar bagaimana melakukan pembibitan cabe dan tidak menggunakan pupuk organik. Bagaimanapun juga petani perlu beralih ke pertanian organik. Mijahamuddin beranggapan bahwa menggunakan pupuk kimia juga dapat berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. H. Nurhain dalam kegiatan tersebut menyatakan bahwa daerah Suralaga merupakan sentra pertanian cabe dan selalu ada setiap musim. Keinginan P4S Gudang Ir untuk melakukan pembibitan dan pertanian cabe secara organik sangatlah baik, dan tentunya Dinas Lombok Timur akan mendukung penuh. “Semoga P4S Gudang IR dapat segara dikukuhkan oleh Kementerian Pertanian,” harap H. Nurhain…. Read more…Bentuk Dukungan pada Usaha Binaan, BRI Serahkan Mesin Pengolahan Keju MozzarellabbppbatuMarch 21, 2022Bank Rakyat Indonesia memberikan bantuan mesin pengolahan keju mozarella ke P4S Permata Ibu Kota Padang Panjang, Minggu (10/1/2022). P4S Permata Ibu sebagai salah satu klaster usaha binaan unggulan daerah, menandakan keju mozzarella hadir di Kota Padang Panjang. Hadir dalam kesempatan ini, Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran B.B.A, Pimpinan BRI Padang Panjang Yori Verdian, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Padang Panjang Ade Nefrita Anas, SP. Untuk menunjang keterampilan dan transfer teknologi kepada P4S Permata Ibu, praktik pembuatan keju mozzarella dipandu langsung oleh Widyaiswara Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, Dr. Dodik Suprapto, S.Pt, M.Sc. Hilirisasi produk peternakan, seperti halnya pengolahan keju mozzarella adalah langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dan solusi atas melimpahnya produksi susu segar di Kota Padang Panjang. Dodik menuturkan bahwasannya untuk menghasilkan 1 kg keju mozzarella dibutuhkan sekitar 9-10 liter susu segar berkualitas. Jika produk ini diterima oleh masyarakat dan dapat dipasarkan secara luas, maka akan dibutuhkan susu segar dalam jumlah besar. “Pemberdayaan masyarakat, khususnya peternak sapi perah akan meningkat dan penciptaan lapangan pekerjaan juga akan bertambah,” jelasnya. Kementan RI Tingkatkan SDM Pertanian Melalui Penumbuhan P4S Wilayah NTB Bentuk Dukungan pada Usaha Binaan, BRI Serahkan Mesin Pengolahan Keju Mozzarella BPPSDMP Gembleng Admin dan Koordinator BPP melalui Pelatihan Manajerial Raih Target Agenda Intelektual dengan Pelatihan Vokasi Penanganan pedet Baru Lahir Tak hanya keju mozzarella, dalam dua hari pendampingan di P4S Permata Ibu juga dilakukan praktik pembuatan ice cream, nugget susu dan es lilin yoghurt. Diharapkan dengan adanya diverifikasi produk olahan susu tersebut, dapat menjadi bekal bagi P4S Permata Ibu dalam menyerap susu peternak sekitar, menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mengembangkan pasar. Hal ini sejalan dg outcame yang diharapkan atas dibentuknya klaster usaha oleh BRI. Agar program yang telah dirintis ini dapat semakin berkembang, selanjutnya dilaksanakan penandatanganan MoU antara BBPP Batu dan BRI Padang Panjang tentang pendayagunaan SDM ketenagaan pelatihan yang kompeten dalam pengolahan susu. Yori Verdian selaku pimpinan BRI Padang Panjang sangat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas dukungan BBPP Batu dalam mewujudkan Padang Panjang sebagai sentra UMKM berbasis olahan susu di Sumatera Barat. Ridwansyah selaku pengelola P4S Permata Ibu menyatakan bahwa dalam waktu dekat akan segera memasarkan keju mozzarella Padang Panjang. “Dalam minggu ini kami akan selesaikan formulasi produknya, InsyaaAllah dengan bimbingan Widyaiswara BBPP Batu prosesnya akan berjalan lancar,” imbuhnya. Rencananya akan dibuat beberapa varian keju mozarella agar sesuai dengan permintaan pasar…. Read more…BPPSDMP Gembleng Admin dan Koordinator BPP melalui Pelatihan ManajerialbbppbatuMarch 21, 2022Konsistensi Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dalam upaya meningkatkan kapasitas penyuluh terus dilaksanakan diantaranya melalui Kegiatan Pelatihan Manajerial BPP Kontratani yang dilakukan oleh Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu. Pelatihan mulai 8-11 Maret 2022 dan diikuti oleh 30 peserta dari 14 BPP Konstratani yang ada di wilayah Kabupaten Trenggalek. Pelatihan kali ini diperuntukan bagi tenaga admin dan koordinator BPP. Dalam amanatnya Kepala Badan PPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa Konstrani memiliki peranan penting untuk pertanian daerah dan nasional sekaligus menjadi pusat data dan pusat gerakan pembangunan pertanian. Tokoh penggerak utamanya yaitu penyuluh, petani dan petugas lapangan lainnya seperti POPT, petugas Alsin, dan lainnya. Peran Kostratani sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu petani meningkatkan produktivitas. Selanjutnya BPP Kostratani juga terkait dengan Big Data atau data yang memiliki skala, distribusi, keragaman yang sangat besar, dan abadi. Kostratani adalah sumber data. Maka seluruh data pertanian yang dibutuhkan harapannya akan ada di Kostratani. Sehingga proses pendataan pada Kostratani membutuhkan penggunaan arsitektur teknikal dan metode analitis yang inovatif untuk mendapatkan wawasan yang dapat memberikan nilai bisnis baru atau informasi yang bermakna. Khusus untuk pembangunan SDM Pertanian, menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Trenggalek Ir. Didik Susanto selalu bersinergi dengan pemerintah pusat, Kementrian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian diantaranya, melalui Komando Strategi Pertanian (Kostratani). Sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, BPP Kostratani juga melakukan pendampingan dan pengawalan sehingga terjalin kolaborasi antara penyuluh pertanian dan petugas teknis fungsional lainnya, petani menjadi hal penting dalam manajemen gerakan pembangunan pertanian di kecamatan, tentu saja dengan dukungan Kostrada, Kostrawil dan Kostratanas. Diantaranya memantau ketersediaan benih, pupuk, alsintan, teknologi, pembiayaan, pangan, informasi harga, dan melakukan percepatan pelaksanaan program kegiatan pembangunan pertanian di WKPP. Kementan RI Tingkatkan SDM Pertanian Melalui Penumbuhan P4S Wilayah NTB Bentuk Dukungan pada Usaha Binaan, BRI Serahkan Mesin Pengolahan Keju Mozzarella BPPSDMP Gembleng Admin dan Koordinator BPP melalui Pelatihan Manajerial Raih Target Agenda Intelektual dengan Pelatihan Vokasi Penanganan pedet Baru Lahir Sementara itu, Widyaiswara BBPP Batu Karel Daniel Ishak Sir, SP, M.Agr mengatakan semua sumber data dari Kostratani, seperti Data Petani, Data Kelembagaan Pelaku Utama (seperti poktan, gapoktan, KEP), Data Kelembagaan Penyuluhan (BPP dan Posluhdes), Data Ketenagaan Penyuluhan baik PNS, THLTBPP, Swadaya, dan Swasta serta Materi dan Informasi Penyuluhan harus dapat diakses melalui sistem. Untuk selanjutnya setelah data dasar terinput dengan benar, maka diperlukan penguatan data dan infomasi. Untuk itu BPP Kostratani juga perlu melakukan updating verifikasi validasi mengenai Data Areal Tanam, Harga Komoditas, SDM Pertanian, e-proposal, Data Komoditas Ekspor, juga Data Populasi dan Produksi. Selain itu updating juga dilakukan pada Data Statistik Pertanian, Data Potensi Wilayah, Data Standing Crop, Data Petani dan Pengusaha Pertanian Milenial dengan NIK, Data Kelembagaan Penyuluhan, Data Ketenagaan Penyuluhan, dan Data Kelembagaan Petani. “Dengan pelatihan yang diberikan, kita berharap BPP Kostratani semakin siap menjalankan program-program utama Kementerian Pertanian juga program di BPPSDMP,” kata Karel…. Read more…Raih Target Agenda Intelektual dengan Pelatihan Vokasi Penanganan pedet Baru LahirbbppbatuMarch 20, 2022Merujuk kepada keinginan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta seluruh pihak di Kementan agar menerapkan implementasi pertanian yang maju, mandiri dan modern dalam semua aspek sektor kerja. Beliau juga menghimbau untuk peningkatan pada penerapan teknologi yang nantinya diharapkan dapat membantu peningkatan produktivitas pertanian sesuai target. SYL juga pernah mengungkapkan apresiasinya atas inovasi program yang diluncurkan semua pihak Kementan. “Dengan data yang sudah saya lihat, Alhamdullilah bahwa capaian kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ada peningkatan. Saya berharap untuk ke depannya tidak boleh mundur, harus selalu maju terus. Penduduk Indonesia 273 juta orang harus tercukupi segala kebutuhan makannya dan untuk tahun depan kita akan memprioritaskan kegiatan Prioritas dan tidak boleh salah menghitung, tidak boleh salah mengestimasi, tidak boleh berspekulasi karena ini urusannya dengan perut,“ tegasnya. Disamping itu, Kepala BPPSDMP, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr. juga berharap seluruh insan pertanian dapat memanfaatkan program dari pemerintah dengan maksimal untuk menaikkan nilai produktivitas dan efisiensi. “Bagi teman-teman milenial, besar harapan saya kepada kalian,” ungkapnya. Kementan RI Tingkatkan SDM Pertanian Melalui Penumbuhan P4S Wilayah NTB Bentuk Dukungan pada Usaha Binaan, BRI Serahkan Mesin Pengolahan Keju Mozzarella BPPSDMP Gembleng Admin dan Koordinator BPP melalui Pelatihan Manajerial Raih Target Agenda Intelektual dengan Pelatihan Vokasi Penanganan pedet Baru Lahir Sesuai target kementan yang salah satunya yaitu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan petani, maka Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu telah mengupayakan jawaban dari persoalan bagaimana pelaku utama pertanian seperti petani dan penyuluh bisa mendapatkan keuntungan lebih dari hasil daging. Menyiasati harapan dari kedua tokoh tersebut, BBPP Batu telah mengadakan Pelatihan Vokasi Penanganan Pedet Baru Lahir bagi Non Aparatur. Kegiatan yang dilaksanakan selama 7 hari dari Selasa, (15/2/2022) sampai dengan hari Senin, (21/2/2022) ini bertujuan untuk mengetahui penanganan yang tepat untuk pedet baru lahir, menangani kesehatan pada induk bunting, penanganan untuk induk melahirkan, dan beberapa hal lainnya. Dibuka oleh Dr. Sabir, S.Pt, M.Si pagi ini, pelatihan diikuti sebanyak 30 orang yang berasal dari Kabupaten Malang, Batu, Probolinggo, Kediri, Bondowoso, Lamongan, Tulungagung, Lumajang, Jember, Situbondo, Blitar, serta Jombang. Pelatihan ini adalah media yang bisa digunakan para peserta non aparatur untuk meningkatkan produktivitas, meniningkatkan inovasi, meningkatkan kualitas bahan pangan, serta ketersediaan bahan pangan terus menerus. Tentunya beberapa target tersebut dapat dicapai dengan adanya penunjang dan pengungkit seperti, program-program dari pemerintah, inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang, serta kemampuan dari SDM Pertanian sebagai pelaku utama. “Saya harap para peserta dapat mengikuti pelatihan ini dengan fokus. Fokus untuk meningkatkan kompetensi masing-masing pada penanganan pedet yang baru lahir dan induk yang melahirkan. Jangan sampai induk sapi mengeluarkan pedet yang pada umur 2-3 tahun nanti bertubuh tetap, seperti anak kambing. Selain itu kita juga harus berinovasi, bagaimana cara untuk meminimalisir kematian pedet baru lahir,” pesan Bapak Sabir pada sambutannya. Bapak Sabir juga berpesan bahwa tercapainya setiap peningkatan harus dimulai dengan kemampuan diri serta agenda intelektual. Ditutup dengan harapan agar para peserta dapat menangkap dan menerapkan ilmu yang didapat, pelatihan pvokasi penanganan pedet baru lahir akhirnya resmi dibuka… Read more… PENCEGAHAN PMK LINK TERKAIT