Uncategorized
now browsing by category
Jaga Produk Asal Hewan yang ASUH, Kementan Gelar Pelatihan Keurmaster

Akhir-akhir ini permintaan masyarakat akan daging semakin meningkat. Pemerintah terus berupaya untuk menjaga produk asal hewan yang beredar di masyarakat memenuhi standar, salah satunya adalah pangan harus Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Untuk memberikan kenyamanan dan kepastian kepada masyarakat bahwa daging yang beredar layak dikonsumsi, diperlukan petugas keurmaster yang kompeten guna meningkatkan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner, khususnya di Rumah Potong Hewan (RPH).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa peningkatan kapasitas SDM menjadi salah satu fokus Kementerian Pertanian. Tujuannya agar produktivitas tetap meningkat bagi ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan para petani tetap terjaga.
“Salah satu fokus kita adalah meningkatkan kualitas SDM. Dengan SDM yang berkualitas tersebut, kita akan meningkatkan pertanian,” tegas SYL.
Agar dapat menciptakan petugas keurmaster yang kompeten, Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu menggelar Pelatihan Keurmaster yang dilaksanakan selama 7 hari mulai tanggal 23 – 29 Mei 2023.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian.
“Itu berarti segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP” ujar Dedi.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 orang Petugas Keurmaster dari Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah yang telah memperoleh ijazah D3 atau SMA jurusan kesehatan hewan atau mempunyai pengalaman minimal 3 tahun terus menerus di bawah pengawasan penyelia.
Pelatihan dibuka secara langsung oleh Kepala BBPP Batu, Sabir, di Brizantha Convention Hall BBPP Batu pada hari Selasa (23/05/2023). Dalam sambutannya, Sabir berharap peserta yang telah selesai dari pelatihan ini dapat menjadi petugas keurmaster yang amanah dalam menjalankan tugas dan fungsi dengan baik.
“Saat ini masih marak adanya Rumah Potong Hewan (RPH) ilegal atau ternak yang tidak disembelih di RPH melainkan di samping rumahnya. Hal ini menjadi tantangan bagi kita semua. Kita sebagai petugas keurmaster harus bisa memberikan kenyamanan dan kepastian kepada masyarakat agar daging yang beredar layak dikonsumsi,” ujar Sabir.
Pada pelatihan ini, peserta akan mendapatkan materi terkait dengan keurmaster mulai dari SOP keurmaster, penerapan higiene dan sanitasi, persiapan peralatan pemeriksaan kesehatan daging, memeriksa seluruh organ tubuh hewan, hingga melaporkan hasil pemeriksaan kesehatan daging dari narasumber yang berasal dari Universitas Brawijaya dan RPH Kota Blitar serta fasilitator dari Widyaiswara BBPP Batu.
BBPP Batu Siap Melaksanakan Program Gerakan Tani Pro Organik
Dewasa ini diketahui bahwa kebiasaan petani Indonesia dalam penggunaan pupuk di daerah yang mudah dijangkau transportasi sudah membudaya, bahkan kecanduan atau melebihi ukuran standar anjuran pemerintah. Petani (pelaku usaha) yang demikian ditengarai berpendapat bahwa pemberian pupuk yang banyak adalah solusi terbaik untuk meningkatkan produksi, atau mereka belum memahami fungsi dan peran pemupukan pada tanaman.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menyampaikan pada saat pembukaan TOT Genta Organik (Gerakan Tani Pro Organik) pada tanggal 16 Maret 2023 di BBPP Batangkaluku, Sulawesi Selatan, bahwa salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk kimia dan melakukan substitusi Sebagian dengan meningkatkan penggunaan pupuk organik.
Untuk menerapkan kebijakan tersebut, lanjut Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, Genta Organik tidak berarti mengharamkan penggunaan pupuk an-organik (kimia). Pupuk kimia tetap boleh digunakan dengan persyaratan tidak melebihi batas rekomendasi anjuran atau perlu mengikuti konsep pemupukan berimbang.
Dalam pelaksanaannya, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Bustanul Arifin Caya selaku Ketua Pelaksana Genta Organik menjelaskan bahwa pelaksanaan Genta Organik dilakukan di 1.020 titik (demplot) yang tersebar di 33 provinsi dengan fokus materi terkait pembuatan pupuk organik, pembuatan pupuk hayati dengan menggunakan mikroorganisme lokal (MOL), pembuatan pembenah tanah Biochar dengan memanfaatkan sekam padi, serta pembuatan pestisida alami. Kemudian melibatkan UPT lingkup BPPSDMP dalam penyelenggaraan pelatihan bagi penyuluh dan pelaku usaha menggunakan konsep Sekolah Lapangan agar sinergitas dan keharmonisan tercipta mulai dari level Pusat, Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota hingga tingkat Kecamatan dan Desa.
Bagi pusat-pusat pelatihan pertanian dan pedesaan swadaya (P4S) yang telah berpengalaman melaksanakan pelatihan berorientasi organik diharapkan mau mendukung diseminasi di tingkat lapangan membantu penyuluh pertanian, sebagai penyuluh Swadaya. Salah satu P4S yang diandalkan dalam program ini adalah SWEN INOVASI MANDIRI, di Ciomas-Bogor.

Demonstrasi penggunaan bahan padat bio-gas untuk pupuk organik
Inovasi penggunaan peralatan ramah lingkungan berbahan bakar Biogas
Pewarta: (Tri Handajani, Widyaiswara Ahli Utama, BBPP Batu)