Artikel Umum
now browsing by category
Wujudkan Status Kesehatan Hewan yang Optimal, Kementan Gelar Pelatihan Paramedik Veteriner
Swadayaonline.com – Sejak tahun 2019, bidang kesehatan hewan diterpa berbagai hal. Beberapa penyakit yang sebelumnya tidak ada di Indonesia mulai memasuki Indonesia. Diantaranya adalah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang ternak ruminansia.
Kekhawatiran akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut dapat dicegah dengan program pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit yang baik serta didukung oleh sarana prasarana yang memadai serta SDM yang terampil dan profesional. Sehingga, peningkatan pengetahuan dan keterampilan petugas medis dan paramedis merupakan suatu prioritas.
Sebagai salah satu UPT di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu mengadakan Pelatihan Paramedik Veteriner (Cluster Pengendalian Penyakit) yang dilaksanakan secara hybrid mulai tanggal 08 sampai dengan 23 Mei 2023.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), meyakini bahwa pengembangan kompetensi yang didukung dengan gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
“Kita fasilitasi mereka. Kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan,” kata SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyebutkan bahwa untuk mencapai produktivitas yang baik dibutuhkan SDM petani dan penyuluh pertanian yang handal. Untuk mencapai kualifikasi tersebut adalah tugas widyaiswara dan pengelola pelatihan pertanian-peternakan.
“Segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP,” ujar Dedi
Pelatihan Paramedik Veteriner ini dibuka secara daring oleh Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian dan didampingi oleh Kepala BBPP Batu pada hari Senin (08/05/2023).
Dalam arahannya saat membuka pelatihan, Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin, mengatakan bahwa sumber pangan terutama pangan protein didukung oleh sektor peternakan sehingga peran paramedik veteriner dalam meningkatkan kesehatan hewan khususnya ternak ini sangat berpengaruh.
“Untuk terciptanya status kesehatan hewan yang optimal tentu diperlukan pelayanan kesehatan hewan yang optimal terutama dalam hal penanganan kesehatan hewan,”
Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 20 orang calon petugas teknis kesehatan hewan dari beberapa UPT Kementerian Pertanian dan Dinas Kabupaten/Kota. Seluruh peserta mengikuti pelatihan secara daring pada tanggal 08-09 Mei 2023 dan dilanjutkan tanggal 22-23 Mei 2023. Sedangkan selama 10 hari mulai tanggal 11 sampai dengan 20 Mei 2023, peserta akan mengikuti pelatihan secara luring di BBPP Batu.
Kepala BBPP Batu, Sabir, dalam sambutannya saat pembukaan mengingatkan peserta untuk mengikuti pelatihan ini secara sungguh-sungguh karena pelatihan ini merupakan pelatihan fungsional.
“Walaupun dilaksanakan secara blended learning, tetapi tidak mengurangi kualitas dari pelatihan ini. Oleh karena itu, kami sangat berharap kepada seluruh peserta untuk mengikuti semaksimal mungkin”
Selama 14 hari, peserta akan dibekali materi oleh Narasumber, praktisi dan juga fasilitator yang berasal dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, PAVETI Jawa Timur, Paravetindo Jawa Timur, PDHI Jawa Timur II serta Widyaiswara BBPP Batu. Salsa/BBPPBATU
Artikel ini juga telah tayang di sini
PASCA IDUL FITRI TETAP SEHAT DAN SEMANGAT
Peringatan Hari Raya Idul Fitri untuk saling berkunjung dan memaafkan merupakan tradisi di Indonesia, yang ditandai dengan hiruk-pikuk aktifitas mudik untuk mengunjungi orang-tua atau saudara yang dituakan. Dan tentu saja hal ini perlu persiapan dan perjuangan dalam hal kondisi physic Kesehatan, perbekalan dalam perjalanan dan buah tangan tali asih, transpotasi yang memadai dan keuangan yang mantap, serta mental yang tangguh untuk antisipasi segala permasalahan.
Pengumuman Pemerintah sejak Januari 2023 yang lalu tentang pembebasan penggunaan masker pandemic covid 19, benar-benar melegakan masyarakat. Hal ini memberikan jumlah pemudik meningkat 5 kali lipat dari tahun sebelumnya. Tentu saja alternatif penyiapan moda dan jalur transpotasi yang telah disiapkan Pemerintah menjadi kurang memadai dan kemacetan terjadi di semua wilayah Indonesia, terutama pulau Sumatera dan Jawa.
Waktu perjalanan yang menjadi relative bertambah membuat pemudik kelelahan dan depresi. Untuk itu Presiden memberikan kelonggaran bagi ASN, TNI dan Polri agar mengambil cuti lainnya, menunda waktu Kembali dari mudik ke tempat bekerja demi mengurangi kemacetan dan mempertahankan Kesehatan yang prima dalam persiapan bekerja Kembali.
Lebaran Bulan Syawal juga bersamaan dengan fenomena alam terjadinya gerhana matahari cincin yang terjadi setiap beberapa tahun sekali. Dampak fenomena alam ini dapat kita rasakan terjadi peningkatan suhu hampir di semua penjuru, dan paling terasa didaerah Asia dan Afrika yang mencapai 45 derajat Celsius. Tingginya interaksi Idul Fitri dan dampak fenomena alam ini rupanya membuat meningkatnya kembali angka penderita Covid 19 dengan berbagai varian baru. Pengalaman pandemic covid 19 yang sangat mencekam dimasa lalu, sudah harus menumbuhkan kesadaran dan kehati-hatian dalam menghadapi gejolak yang sama.
Disisi lain ketangguhan sector Pertanian yang telah teruji mampu memberikan andalan menopang perekonomian nasional di Indonesia, sangat perlu dipertahankan. Sumberdaya Manusia Pertanian baik aparatur maupun non aparatur sebagai pelaku utama dan pelaku usaha harus lebih cerdas dan mumpuni. Untuk mendapatkan physic yang kuat Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan agar mampu melakukan dan menghimbau keluarga dan masyarakat sekitar untuk:
- Tips pertama, cegah dehidrasi dengan minum air yang banyak. “Jangan menunggu haus,”
- Kedua, hindari minuman berkafein, minuman berenergi, alkohol, dan minuman manis.
- Ketiga, hindari kontak dengan sinar matahari secara langsung dengan menggunakan topi atau payung.
- Keempat, memakai baju yang berbahan ringan dan longgar.
- Kelima, hindari menggunakan baju berwarna gelap agar tidak menyerap panas.
- Keenam, sebisa mungkin berteduh di antara pukul 11.00 pagi sampai 15.00 siang.
- Ketujuh, jangan meninggalkan siapa pun di dalam kendaraan dalam kondisi parkir baik dengan jendela terbuka maupun tertutup.
- Kedelapan, gunakan sunscreen minimal 30 SPF pada kulit yang tidak tertutup oleh baju sebelum keluar rumah.
- Kesembilan, sediakan botol semprot air yang dingin di dalam kendaraan.
Informasi ini dilansir dari Kompas.com, 25 April 2023, 13:53 WIB.
Pewarta Ir. Tri Handajani, M. Agr ( Widyaiswara Ahli Utama-BBPP Batu)