MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI WAGYU – BBPP BATU

MANAJEMEN PEMELIHARAAN SAPI WAGYU

Sugino, SP.M.Si. Widyaisawara Ahli Madya

Keputusan menteri pertanian Nomor 619/KPTS/PK.020/M/9/2020 tentang pelepasan introduksi rumpun sapi wahyu. Tujuan nya adalah dapat menyediakan daging kualitas premium dengan harga yang terjangkau di pasar Indonesia.

Istilah wagyu berasal dari Jepang yang berarti “Wa” Negara Jepang sedangkan “Gyu” sapi, jadi wagyu bermakna sebagai daging sapi yang berasal dari Jepang.

https://trikmerawat.com/budidaya-sapi-wagyu/

Karakteristik dan keunggulan sapi wagyu meliputi :

  • Sapi wagyu yang tenang dan tidak tempramental.
  • Sapi wagyu yang mudah beradaptasi dengan berbagai iklim yang berbeda.
  • Sapi wagyu dengan berat lahir kisaran 30-40 kg
  • Sapi wagyu mudah dalam proses melahirkan (sangat subur, reproduksi baik)
  • Sapi wagyu betina bisa mencapai dewasa sebelum umur dua belas bulan
  • Sapi wagyu jantan dapat melayani sapi betina 50 % lebih banyak daripada kebanyakan breed lainnya.
  • Sapi wagyu juga memiliki kemampuan mengkonversi gandum atau hijauan menjadi daging sapi yang unggul.
  • Sapi wagyu memiliki ciri kas daging mempuyai pola marbling (pemarmeran) yang halus yang melimpah yang didistribusikan secara merata sampai otot.
  • Daging sapi wagyu memiliki kandungan asam lemak shomifuri yang kaya akan omega 3 dan omega 6 yang mengandung kolesterol dan bagus untuk jantung.
  • Daging Sapi wagyu mengandung lemak tak jenuk sekitar 30 % lebih tinggi dari sapi biasa.
  • Daging sapi wagyu sangat berbeda dari daging sapi ;lainnya berupa kualitas dan rasanya yang halus, lembut, berair dengan titik leleh rendah ketika dimasak rasa manis dan ekstra juicy yang unik, karena konsentrasi lemak tak jenuh yang tinggi.

Teknik budidaya sapi wagyu asli Jepang ini membutuhkan cukup banyak effort (upaya) dan pembiayaan. Untuk mendapatkan hasil berupa daging sapi wagyu yang berkualitas premium, perlu harus benar-benar diperhatikan langkah-langkahya.

Teknik budidaya sapi wagyu sebenarnya sama seperti budidaya sapi potong pada umumnya yang meliputi langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Pemilihan Bibit.

 

(Sumber: Ekor9.com dalam https://trikmerawat.com/budidaya-sapi-wagyu/)

Kesuksesan usaha sapi wagyu di Jepang antara lain pemelihan genetik sapi-sapi terbaik, manajemen pakan, meminimalisir stres pada sapi, dan kontrol vitamin A. Salah satu contoh peternakan di Uda sapi yang digemukkan jenis kelamin betina. Sapi jantan menghasilkan rasa daging kurang enak di bandingkan sapi betina.

Rata – rata usia sapi bakalan adalah 10 bulan dengan bobot antara 250-300 kg. Untuk memdapatkan sapi bakalan ini dibeli dari pasar lelang di seluruh Jepang. Sapi bakalan yang berkualitas baik, harga akan tinggi, sedang sapi bakalan kualitas buruk, harga akan rendah. Sertifikat dan buku daftar sapi yang diperdagangkan di pasar lelang merupakan bukti kualitas sapi. Harga sapi bakalan berkualitas baik berkisar antara ¥70.000 – ¥75.000 (Rp 8,400,000 – 9,000,000) per ekor (harga pada tahun 2016-2017).

Sapi-sapi bakalan yang telah dibeli dari pasar lelang,  di masukkan dalam kandang khusus, langsung dilakukan beberapa perlakukan khusus yang sudah menjadi standar operasional prosedur (SOP) di peternakan ini yaitu disuntik antibiotik, diberi antiparasit pada tubuhnya, dipotong tanduknya kemudian dibakar untuk menghentikan darah yang keluar dari tanduk, hidung sapi dipasang kaling agar mudah pengendaliannya, dan terakhir diberi minuman vitamin A. Selanjutnya itu sapi-sapi dikelompokkan sebanyak 4 ekor dalam setiap kelompok.

Agar menghasilkan daging berkualitas tinggi, waktu penggemukan sapi wagyu di Jepang adalah selama 20 bulan, sehingga umur sapi siap potong rata-rata 30 bulan. Hal ini dilakukan agar marbling dalam daging sapi dapat berkembang secara maksimal hingga menit terakhir. Dalam proses pemeliharaan sapi wagyu ini wajib untuk meminimalisir stres sehingga pada kandang dipasang banyak kipas angin dan pada alas kandang/tilam setiap hari diberi serbuk gergaji agar selalu dalam keadaan kering dan membuat sapi nyaman. Oleh sebab itu ketika sapi mengalami stres maka nafsu makan sapi akan menurun dan ini bisa menyebabkan sapi jatuh sakit.

Sapi Wagyu adalah sapi asli Jepang. Ada empat jenis sapi Wagyu di Jepang yaitu Japanese Black, Japanese Brown, Japanese Shorthorn, dan Japanese Polled. Wagyu tercipta dari perkawinan silang antara sapi asli Jepang dengan sapi luar negeri yang didatangkan oleh pemerintah Jepang pada awal abad ke-19 untuk meningkatkan ukuruan badan dan untuk memperpendek masa kedewasaan. Sebagai konsekuensinya, terdapat empat jenis sapi pedaging yang telah mapan dan telah tercatat secara resmi sebagai Wagyu pada tahun 1944. Diantara empat jenis tersebut, Sapi hitam Jepang “Japanese Black” adalah yang paling terkenal dengan kualitas dagingnya yang sangat baik yang dikenal dengan “marbling”. Jenis sapi hitam Jepang ini merupakan hasil perkawinan silang antara sapi asli Jepang, termasuk sapi Mishima, dengan sapi Brown Swiss, Devon, Simental, dan Ayshire. Ciri khas dari sapi hitam Jepang ini adalah seluruh tubuhnya berwarna hitam.

  1. Menyiapkan Tempat Usaha

Spesial Daging Sapi Wagyu Jepang Grade A5


Setiap memulai usaha sapi wagyu, maka pelaku usaha harus benar-benar menyiapkan lokasi/tempat usaha yang sesuai bagi sapi asli Jepang ini. Pelaku usaha sapi wagyu tidak bisa mengusahakan di sembarang tempat, sebab akan berdampak terhadap kualitas daging sapi wagyu tersebut. Tempat yang terbatas dan dekat dengan keramaian kendaraan dan manusia, tidak direkomendasikan untuk lokasi usaha sapi wagyu. Sebaliknya, tempat yang ideal untuk mengusahakan sapi wagyu adalah di daerah pedesaan yang jauh dari kebisingan dan keramaian. Tempat usaha juga dipilih yang masih asri, sejuk, dan minim polusi. Contohnya di Negara Jepang seperti di daerah Kumamoto, Kepulauan Kyushu. Untuk menghindari sapi wagyu dari stress, merupakan hal yang sangat penting dalam usaha sapi wagyu. Dampak terhadap sapi yang stress, kesehatan tubuhnya akan menurun. Hal tersebut akan berdampak kualitas daging sapi wagyu yang tidak sama persis dengan yang berasal dari negara aslinya.

  1. Manajemen Perkandangan

https://trikmerawat.com/budidaya-sapi-wagyu/

Selain tempat usaha, manajemen perkandangan juga harus diatur dengan tepat. Sapi wagyu merasa nyaman dikandang yang digunakan harus benar-benar sesuai. Kesehatan sapi wagyu di pengaruhi oleh Kenyamanan kandang yang ditempati. Selain itu kebersihan kandang mempengaruhi kenyamanan sapi wagyu, maka secara rutin harus di bersihkan setiap hari. Di kandang perlu dilakukan pengaturan suhu yang sesuai untuk sapi wagyu. Untuk suhu di kandang yang diindinkan sapi wagyu adalah tidak terlalu dingin maupun terlalu panas. Bahan pembuatan kandangnya juga dipilih yang bisa melindungi sapi dari hujan maupun terik matahari. Yang terpenting juga, kandang harus benar-benar melindungi sapi wagyu dari serangan predator jenis apapun. Terdapat dua tipe kandang di peternakan ini. Pertama adalah kandang koloni besar berukuran 4m x 5m untuk 4 ekor sapi bakalan dan sapi muda serta kandang intensif sapi dewasa berukuran 2m x 2,5m untuk 2 ekor.

  1. Pemeliharaan dan Panen

https://trikmerawat.com/budidaya-sapi-wagyu/

Pada saat sapi berusia 22 bulan dan dipelihara selama satu tahun, perlu dilakukan pemotongan pada kuku sapi. Tujuan pemotongan kuku adalah agar ketika dewasa kaki sapi tidak sakit akibat menahan berat badannya. Setelah dilakukan pemotongan pada kuku, sapi dilanjutakan pemindahan ke kandang koloni kecil yang berisi dua ekor sapi. Sanitasi kandang perlu dilakukan bertujuan untuk mencegah penyakit, meliputi dengan membersihkan tempat pakan setiap hari pada pagi hari sebelum sapi diberi pakan, dlanjutkan tempat minum dibersihkan seminggu sekali, dan pengasapan pada kandang untuk membunuh bakteri dan serangga dilakukan sebulan 2 kali. Kotoran pada kandang sapi yang sudah penuh, dikeluarkan dan dikeruk dengan traktor untuk diolah menjadi pupuk. Untuk manajemen pakan sapi wagyu terdiri dari beberapa jenis pakan yang diberikan sesuai fase dan kebutuhan sapi. Pakan tersebut antara lain jerami padi, rumput kering/hay Timothy, pakan pellet, konsentrat sapi muda (Protein 14%), dan konsentrat sapi dewasa (protein 12%). Sebagian besar pakan-pakan ini diimport dari luar negeri yaitu dari Cina dan Amerika. Proses pemberian pakan dilakukan sehari dua kali yaitu pagi dan sore. Sapi-sapi bakalan selama 4 bulan awal diberi pakan rumput kering/hay timothy yang kaya akan vitamin A dan pakan pellet serta sedikit jerami kering. Adapun tujuannya dilakukan ini untuk memperbesar kapasitas rumen. Setelah 4 bulan sampai 20 bulan atau siap potong, sumber serat yang diberikan hanya berupa jerami padi dan sumber energi dan protein didapat dari konsentrat. Pakan diberikan secara bertahap hingga sampai perbandingan jerami padi 2 kg dan konsentrat 8 kg dalam sehari untuk satu ekor. Karena jerami padi dan konsentrat tidak memiliki kandungan vitamin A, maka para peternak Jepang melakukan control vitamin A. hal ini dilakukan agar kandungan vitamin A dalam darah sapi selalu normal sebab jika kekurangan akan menyebabkan kebutaan pada sapi sehingga kualitas daging akan menurun. Untuk mencegah penyakit sapi-sapi juga diberi vitamin dan suplemen seperti premix, biosuri, dll. Setelah 20 bulan dipelihara, sapi-sapi siap dipanen. Sapi-sapi siap potong berusia 30 bulan dibawa ke rumah pemotongan hewan di Kobe dan Nishinomiya. Selanjutnya hasil pemotongan di jual di pasar lelang daging sapi di Kobe. Harga daging juga tergantung kualitas. Mahal jika kualitas baik dan murah jika kualitas buruk. Beef Marbling Standard (BMS) merupakan standar ukuran kualitas daging di Jepang. BMS Nomor 12 merupkan ukuran tertinggi dan BMS nomor 1 merupakan ukuran terendah.

(Sumber: Cybex.pertanian.go.id dalam https://trikmerawat.com/budidaya-sapi-wagyu/ )

 

 

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka
1. https://trikmerawat.com/budidaya-sapi-wagyu/ : Panduan Cara Budidaya Sapi Wagyu untuk Pemula Termudah
2. https://agriprofocus.com/post/58d8f8b30b34d96f130f5238 : Belajar Wagyu di Jepang
3. http://www.z6cattle.com/benefits-of-wagyu/ : Manfaat Sapi Wagyu
4. https://www.sapibagus.com/perkembangan-sapi-wagyu-indonesia/ : Perkembangan sapi wagyu di Indonesia
5. Tacharina R. M. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7972887/ : Optimalisasi Produksi Sejak Pemilihan Genetik Indukan Sapi Wagyu
6. https://jogjabenih.jogjaprov.go.id/read/62962651363cb314a82ea40644e28e3f554762d0fb7e431fad1c7f48ec40f9f81751 : Pembibitan sapi wagyu

 

Website Nopember P.Sugino

Comments are closed.