BBPP Batu Beri Pelatihan Formulasi Pakan Bagi Para Petani Milenial – Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu

BBPP Batu Beri Pelatihan Formulasi Pakan Bagi Para Petani Milenial

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa BPPSDMP berada di garis terdepan dalam pembangunan SDM pertanian. Itu berarti segala sesuatu yang terkait peningkatan kapasitas SDM merupakan tugas BPPSDMP 

Lebih lanjut Prof. Dedi mengungkapkan untuk mencapai produktifitas yang baik di butuhkan SDM pertanian yang handal yaitu petani dan penyuluh, tentu menjadi pekerjaan yang perlu dicermati dan dimaknai bagaimana menciptakan penyuluh dan petani dengan kualifikasi tersebut. Pertanian adalah bisnis, berarti pertanian harus menghasilkan, pertanian harus menguntungkan, untuk itu BPPSDMP, akan terus berjuang melahirkan untuk mampu melatih para peserta memahami bisnis prosesnya, dimulai dengan bagaimana mencari modal dimana KUR dapat dijadikan pilihan, mengolah lahan sampai menjual produknya.

Lebih lanjut prof. Dedi mengatakan bahwa keberhasilan pelatihan tidak diukur semata berapa jumlah petani atau penyuluh yang sudah dilatih tapi bagaimana hasil pelatihan tersebut diterapkan oleh penyuluh dan petani.

Dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM pertanian dan sekaligus sebagai pengejawantahan tupoksi BPPSDMP, Balai Besar Pelatihah Peternakan Batu (BBPP) dalam waktu bersamaan melakukan pelatihan  bagi Aparatur dan Non Aparatur yaitu Pelatihan Formulasi Pakan dan Pelatihan Pengolahan Susu dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang dari beberapa wilayah Jawa.

BBPP Batu melaksanakan berbagai pelatihan untuk mewujudkan Indonesia swasembada pangan. Salah satu pelatihan yang digelar adalah pelatihan formulasi pakan bagi petani millenial.

Pelatihan ini digelar selama 7 hari, mulai 1 Maret hingga 7 Maret mendatang. Ada 30 orang dari Jawa maupun luar Jawa yang mengikuti pelatihan tersebut.

Melalui pakan inilah, harapan terhadap produksi dapat ditambatkan. Apabila pakan baik maka produksi akan baik begitu pula sebaliknya. Mengapa demikian? Sabir menjelaskan karena dalam pakan tersebut mengandung nutrisi yang dibutuhkan ternak diantaranya energi, protein, mineral, dan vitamin.

Dalam sambutannya kepala BBPP Batu, Dr. Sabir, S.P.t, M.Si mengatakan bahwa pakan merupakan unsur utama kebutuhan ternak. Pakan bisa dikatakan faktor penentu keberhasilan usaha ternak.

Sabir mencontohkan energi diperlukan untuk memenuhui kebutuhan hidup pokok dan beraktifitas. Protein, diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan, produksi, dan reproduksi. Mineral, diperlukan ternak untuk pertumbuhan tulang dan perbaikan jaringan, menjaga keseimbangan cairan tubuh, dan pembentukan mineral susu, sementara itu Vitamin, sebagai katalisator dalam proses metabolisme.

Pelatihan ini bertujuan meningkatkan populasi ternak besar, perlu manajemen budidaya yang baik. Salah satu adalah penyediaan bahan pakan/pakan ternak yang berkualitas.

Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung unsur gizi yang cukup dan seimbang sesuai dengan kebutuhan ternak untuk pertumbuhan dan berproduksi. Produktivitas ternak sapi dan kerbau masih tergolong rendah, tingkat kebuntingan yang masih rendah, dan panjangnya jarak beranak (calving interval) yang dipengaruhi oleh pakan. Keterbatasan pakan dari segi kuantitas dan kualitas serta mahalnya harga pakan. Hal ini menjadi salah satu penyebab belum maksimalnya produksi ternak lokal.

Berdasarkan jenisnya, ternak dikelompokkan menjadi ternak besar terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, dan kuda, sedangkan ternak kecil seperti kambing, domba, dan babi, untuk ternak unggas yaitu ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging, itik, dan itik manila, dan aneka ternak yaitu kelinci dan puyuh. Sebaran populasi ternak sebagian besar terkonsentrasi di Pulau Jawa. Untuk ternak sapi potong, sapi perah, populasi terbanyak berada di Provinsi Jawa Timur.

Perkembangan populasi sapi potong cenderung mengalami peningkatan sekalipun belum maksimal,
Untuk itu, perlu dilakukan terobosan dan gerakan peningkatan populasi ternak besar (sapi dan kerbau) dalam rangka mendukung program swasembada daging.

Leave a Reply

MENU
DEMO
MENU
DEMO