BOC Volume 153, Ini Tata Cara Pendaftaran Pupuk Organik Layak Jual dan Edar
menjadi host pada acara Bertani On Cloud Volume 153. Acara tersebut digelar oleh Kementan RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kamis (3/2/2021).
Kali ini tema yang diusung PO Laju Edar “Pendaftaran Pupuk Organik Layak Jual dan Edar”.

Tema ini diangkat sebab melihat gaya hidup masyarakat yang ingin menggunakan produk pangan sehat mendorong tren penggunaan pupuk organik di dunia pertanian yang terus meningkat.
Tren ini mendorong munculnya produsen pupuk organik, termasuk petani yang membuat sendiri dengan berbagai bahan sehingga banyak di jumpai adanya pupuk organik yang tidak sesuai dengan standar. Padahal pembuatan dan pengolahan pupuk organik yang tidak benar justru menyebabkan kerusakan bagi tanah.
Oleh karena itu, pupuk organik yang digunakan harus sesuai standar yang berlaku agar terjamin mutu dan efektivitasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memiliki keinginan agar petani dapat menghasilkan pupuk organik secara mandiri dengan kualitas yang lebih baik dari pupuk anorganik. “Hasil pertanian non pestisida itu kualitasnya lebih bagus dan pasarnya bisa lebih besar. Pupuk organik itu makin menguntungkan ke depan. Seharusnya petani memang bisa memproduksi sendiri,” jelas Mentan SYL.
- Jaga Produk Asal Hewan yang ASUH, Kementan Gelar Pelatihan Keurmaster
- Sarana dan Prasarana untuk Pengelolaan dan Pelaksanaan Ibadah Kurban yang Thayyiban dan Menyejahterakan Hewan Kurban
- Teliti dan Cermat Memilih dan Membeli Hewan Kurban
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa ketahanan pangan saja belum cukup. “Sekarang muncul konsep keamanan pangan, artinya pangan yang kita konsumsi harus betul-betul aman,” katanya.
Ia juga mengatakan Bertani on Cloud adalah program yang sangat bagus di tengah pandemi covid 19. “Dimana kita tetap dapat berlatih di lokasi masing-masing tanpa terbatas jarak, ruang dan waktu,” ujar Dedi.
Sementara itu dalam arahannya saat membuka BOC Vol 153, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Leli Nuryati menyampaikan bahwa meski saat ini kita semua masih menghadapi pandemi covid gelombang ke 3, namun pertanian harus terus didorong agar tidak pernah berhenti karena pertanian merupakan penyedia pangan bagi seluruh negeri, meningkatkan kesejahteraan petani dan mendorong eksport.
Kegiatan BOC kali ini menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Budi Hanafi, Koordinator Kelompok Pupuk Pembenah Tanah Direktorat Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian yang menyampaikan materi mengenai peraturan terkait pupuk organik dan tata cara pendaftaran pupuk organik petani sehingga layak jual dan edar.

Sedangkan narasumber ke 2 adalah Ricky Septiadi, staf muda II Peneliti PT. Petrokimia Gresik yang menyampaikan terkait sharing pengalaman dalam pengurusan izin edar petroganik.
Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan BOC kali ini. Thomas Yembise salah satu sobat tani yang berasal dari Pegunungan Arfak menyampaikan bahwa informasi terkait tata cara pendaftaran izin edar pupuk organik sudah lama di nantikan oleh mereka.
Ia mengaku selama ini mereka sudah memproduksi pupuk hayati “techo organic papua” untuk digunakan di Pegunungan Arfak namun belum memiliki izin edar dan mereka kesulitan memperoleh informasi tata caranya. “Saya berterima kasih banyak atas materi yang diberikan dan saya akan upayakan untuk mengurus perizinannya,” ujar Thomas.
- “Bersama BBPP-BATU Limbah Ternak Menjadi Lebih Bermanfaat”
- 28 BPP Kab Bojonegoro Menunggu Transformasi ke BPP Kostratani
- Aksi Solidaritas terhadap Sesama, BBPP Batu Kementan Gelar Donor Darah
Sebagai penutup dari kegiatan BOC volume 153 Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan atau BBPP Batu, Dr. Sabir, S.Pt., M.Si menyampaikan pentingnya izin edar untuk pupuk organik agar pelaku usaha pupuk organik dapat lebih mengembangkan usahanya.
“Karena ke depan pertanian organik sudah menjadi tren atau gaya hidup masyarakat di mana orang semakin arif dalam memilih bahan pangan yang aman bagi kesehatan dan ramah lingkungan,” ungkap Kepala BBPP Batu, Sabir.