Kementerian Pertanian melalui berbagai terobosan programnya terus berupaya membangun kekuatan Sumber Daya Manusia untuk mewujudkan percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda dalam kerangka besar Indonesia maju.
- Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern
- Hari Pertama Kerja, Mentan Tancap Gas Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke
- Tingkatkan Kompetensi Kelembagaan P4S, Kementan RI Lakukan Klasifikasi dan Reklasifikasi
- Tingkatkan Kompetensi Kelembagaan P4S, Kementan Lakukan Klasifikasi dan Reklasifikasi
- BALAI PELATIHAN PERTANIAN DI ERA 4.0 “TANTANGAN DAN SOLUSI”
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kementan terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan. Pertanian kita harus mandiri dan modern sehingga keluarga petani semakin sejahtera.
Di samping itu, pertanian harus bisa menarik minat generasi muda sebagai profesi yang menjanjikan.
Kepala BPPSDMP Kementan, Prof. Dedi Nursyamsi, juga menyampaikan pentingnya peningkatan SDM. “Jika ingin pertanian maju, majukan dahulu kualitas SDM. Karena SDM yang berkualitas bisa menghadirkan inovasi dan terobosan-terobosan yang dibutuhkan pertanian,” katanya.
Pertanian telah terbukti menjadi sektor yang tetap tumbuh positif di tengah banyaknya sektor lain yang mengalami perlambatan di masa pandemi.
Semakin banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan generasi muda, tentu hal ini akan membantu memperbaiki perekonomian Indonesia,
Ternak kambing bisa menjadi pilihan peluang usaha yang menjanjikan. Hal ini karena minat masyarakat terhadap hewan berkaki empat ini masih banyak.
Kesan sebagian orang terhadap domba dan kambing adalah binatang yang memiliki tingkat kebauan tinggi.
Tidak bisa dibantah binatang ini memiliki bau yang sangat khas. Sehingga banyak orang menghindari bau domba dan kambing.
Bau dari segi fisiknya, ternyata memberi aroma yang wangi jika dicium dari segi bisnis. Inilah yang diakui seorang peternak domba kambing asal Kecamatan Baron desa Dekek Dusun Sumurpandan Kabupaten Nganjuk provinsi Jawa Timur.
Pria kelahiran tahun 1975 dan sudah dianugrahi 2 anak laki-laki hasil pernikahannya dengan Revi Rizkana memulai usaha sejak tahun 2012 dengan modal awal 20 ekor kambing dan sekarang sudah menjelma menjadi pengusaha milenial lebih dari 1000 ekor kambing/domba dipelihara pada lahan seluas 5000 meter termasuk rumah.
Ketenarannya tidak saja hanya di kecamatan Baron tapi sudah menjalar kepelosok kabupaten Nganjuk dengan wilayah pemasaran Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Domba dan kambing menjadi pilihan bagi Ato Nurochman untuk mencoba peruntungan di bisnis peternakan.
Ruminansia kecil dipilih karena modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar ketimbang beternak sapi. Hal lain menurut Ato demikian sapaan akrabnya mengatakan bahwa kambing biasanya banyak diolah dan dijadikan sajian makanan yang lezat di rumah makan, restoran bahkan dipinggir jalan sekalipun dapat dijadikan gulai, sop, dan yang paling banyak peminatnya adalah sate.
Dengan dukungan 8 orang tenaga kerja, Ato dapat menjual kambing / domba sebanyak 300 ekor/bulan berat rata-rata 30 kg/ekor atau setara dengan 9000 kg dengan harga jual 55.000/kg untuk kambing betina dan 70.000/kg untuk kambing jantan.