BBPP Batu Beri Solusi Daun Bawang Merah sebagai Alternatif Pakan Ternak

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, menekankan program kerja Kementan 2021 akan diperkuat demi percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan pembangunan pertanian berkelanjutan.
- Jaga Produk Asal Hewan yang ASUH, Kementan Gelar Pelatihan Keurmaster
- Sarana dan Prasarana untuk Pengelolaan dan Pelaksanaan Ibadah Kurban yang Thayyiban dan Menyejahterakan Hewan Kurban
- Teliti dan Cermat Memilih dan Membeli Hewan Kurban
- Wujudkan Status Kesehatan Hewan yang Optimal, Kementan Gelar Pelatihan Paramedik Veteriner
- PASCA IDUL FITRI TETAP SEHAT DAN SEMANGAT
Berkaitan dengan itu Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menarget sejumlah program kerja pada 2021. Program tersebut bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas SDM Pertanian dalam upaya pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan petani guna akselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) imbas pandemi coronavirus baru (Covid-19).

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi, menyampaikan, sebagai bentuk dukungan terhadap program-program Kementerian sejumlah langkah sudah dilakukan, diantaranya dengan menggelar pelatihan bagi penyuluh, petugas lapangan, dan juga untuk petani serta generasi milenial yang memiliki minat untuk menekuni sektor pertanian.
Pelatihan Pengolahan limbah pertanian (daun bawang merah) sebagai bahan makan ternak domba/ kambing yang laksanakan mulai tanggal 17 hingga 19 Juni 2021. Kegiatan yang diinisiasi Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu, membuka cakrawala.
Sebab saat menyusuri sepanjang jalan di Kabupaten Nganjuk, maka akan melihat tanaman bawang merah di mana–mana. Meski diselingi dengan padi, kedelai dan cabai, petani Nganjuk tetap mengutamakan bawang merah sebagai tanaman pokok.

Selama ini Brebes identik dengan bawang Merah, ternyata Nganjuk pun terkenal dengan melimpahnya bawang merah. Total areal penanaman mencapai 11.300 Ha. 1.300 Ha diantara termasuk berada di wilayah binaan BPP Sukomoro.
Varietas asal Nganjuk ini sudah melanglang ke seluruh pelosok di Indonesia. Kata Joko Nugroho, Kordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Sukomoro.
BPP Sukomoro dengan dukungan 9 orang Penyuluh yang terdiri dari 4 PNS dan 5 orang PPPK membina10 desa dan 2.354 petani mampu produksi bawang merah rata-rata 18-20 ton/ ha bawang merah terutama kec Gondang, Kec. Sukomoro, Kec. Patianrowo dan Kec. Wilangan.
Melihat potensi bawang merah yang besar di wilayah ini, terutama daunnya dapat menjadi nilai tambah buat petani peternakan terutama para peternak kambing/domba melalui racikan fermentasi yang dilengkapi konsentrat maka limbah daun bawang ternak menjadi sangat bermanfaat.
Widyaiswara BBPP Batu, Reni Chrisdiana, S.Pt, M.Si memberi solusi agar agar tidak mengarit pakan setiap hari karena menghabiskan waktu sementara daun bawang melimpah. Yaitu dengan cara atau metode untuk membuat pakan yang bisa disimpan (stok) yakni melalui proses fermentasi.
Lebih lanjut Reni mengatakan selain untuk memenuhi kebutuhan sendiri, konsentrat hasil racikan daun bawang ini dapat dipasarkan ke peternak-peternak kambing lain yang ada disekitar wilayahnya.
Bahkan boleh jadi hasil dari penjualan konsentrat racikannya tersebut, bisa digunakan untuk biaya produksi pakan untuk kambing peliharaan.