P4S Buleleng Bali Dikunjungi Kementerian

Menteri Pertanian DR. Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya mengajak seluruh insan pertanian berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha dalam program penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial sampai dengan tahun 2024.
- Beri Motivasi di BPP Mojosongo, Kementan RI: Pertanian Berkontribusi Nyata untuk Ekonomi
- Kementan Pastikan Petani Harus “Okane Mochi”
- Kunjungi BPP Banyuurip, Kepala BPPSDMP: Semua Ada di Alam, Pahami Lalu Improvisasi dan Modifikasi
- Diversifikasi Produk dan Olahan Kambing Jadi Bukti Keberhasilan P4S Lurisae Purworejo
- Kementan Gugah Anak Muda Tak Takut Terjun ke Bisnis Pertanian
Kementerian Pertanian akan terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada petani-petani milenial dalam menumbuhkan wirausaha muda pertanian salah satunya melalui penumbuh kembangan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya P4S di seluruh Indonesia.
Komitmen bersama antara pemerintah dengan swasta dalam membangun ekosistem smart farming merupakan salah satu wujud sinergi program prioritas kementerian dalam mencapai visi Presiden untuk mengakselerasi upaya peningkatan kualitas SDM pertanian berbasis teknologi.
Selanjutnya Bapak Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedy Nursyamsi menjelaskan program millennials smart farming bertujuan untuk menciptakan petani-petani muda yang memiliki kapabilitas dalam mengelola aktivitas proses bisnis pertanian dengan memanfaatkan teknologi sehingga digitalisasi pertanian dapat benar-benar dirasakan manfaatnya di sektor pertanian.
Millennials smart farming mengedepankan peranan milenial di dorong dalam pemanfaatan teknologi digital IoT (Internet of Thing) dan AI (Artificial Intellegent) di sektor pertanian.
Program millennial smart farming akan membentuk ekosistem pertanian milenial yang mengoptimalkan peran petani milenial sebagai keyplayer dari setiap komponen. Peran petani milenial yang diharapkan dari implementasi program millennial smart farming adalah:
- Melakukan pendataan dan akuisisi petani dengan lebih akurat menggunakan aplikasi teknologi.
2. Melakukan budidaya pertanian dengan lebih presisi menggunakan implementasi pertanian cerdas dengan Internet of Things (IoT) dan AI (Artificial Intellegent).
3. Mengelola kebutuhan pertanian secara profesional dan implementasi ERP Systems.
4. Menambahkan value added hasil pertanian dengan melakukan pengolahan pasca panen yang optimal.
Dalam menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian, Kepala BPPSDM Pertanian dan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu mendukung dengan penguatan kelembagaan P4S di Bali dan Nusa Tenggara Barat dalam bentuk sarana dan prasarana pelatihan sesuai usulan dari P4S.
Dalam Penyerahan Hibah dukungan penguatan Kelembagaan P4S di Buleleng Bali Bapak Menteri pertanian berpesan agar dukungan sarpras tersebut mampu dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung kegiatan pelatihan di P4S.
Lebih lanjut Kepala BBPP Batu DR. Wasis Sarjono menjelaskan lima P4S binaan Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu yang mendapatkan dukungan penguatan kelembagaan adalah P4S Petani Muda Keren, P4S Saras Nada Mina, P4S Agro Alam Lestari, P4S Sedana Sari dan Manik Mekar Madi, dan P4S ini berasal dari Propinsi Bali.
Penyerahan Hidah dukungan penguatan kelembagaan P4S dilakukan oleh Bapak Menteri Pertanian, Bupati Buleleng, Deputi IV dan II Kemenko Perekonomian, Direktur Hubungan Kelembagaan PT. BNI yang dipusatkan di Desa Gobleg Kab. Buleleng Bali.