Kualitas hasil pertanian selalu dituntut meningkat dan dalam jumlah yang mencukupi. Jika sektor pertanian mengalami kegagalan dalam peningkatan produksi maka yang terjadi adalah lonjakan harga akibatnya tidak bisa mencukupi kebutuhan masyarakat.
- Identifikasi Kebutuhan Pelatihan, Kementan Tingkatkan Kualitas Perencanaan Program
- Genjot Produksi, Kementan Optimalisasi Alsintan Melalui UPJA di Kabupaten Ngawi
- Pertanian Modern, Kementan Lakukan Pendataan Alsintan dan Analisis Usaha Tani Kabupaten Ngawi
- Tingkatkan Produktivitas Pertanian Modern, Kementan RI Gelar Rakor IMMACo
- Kementan Tingkatkan Produksi dengan Optimalisasi Alsintan melalui UPJA
Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian ini harus banyak yang dibenahi salah satunya adalah kualitas sumber daya manusia. Inilah pentingnya penyuluh pertanian karena berperan serta meningkatkan kualitas petani. Oleh karena itu hal yang sangat wajar pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian mengambil langkah untuk lebih memberdayakan para penyuluh.
Peran penyuluh pertanian sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian. Peran penyuluh pertanian dapat dikatakan sebagai garda terdepan untuk meningkatkan kualitas petani saat ini. Penyuluh berperan sebagai perantara dan penghubung informasi untuk maupun dari petani.
Untuk mendukung tugas di lapangan sekaligus menyikapi salah satu kendala yang dihadapi dalam kegiatan penyuluhan pertanian yaitu jumlah tenaga yang masih sangat kurang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penyuluh merupakan ujung tombak pembangunan pertanian.“Sehingga perlu didorong pelaksanaan sertifikasi kompetensi bagi calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) penyuluhan pertanian,” tuturnya.
Dr. Ir Siti Munifah, M.Si Sekretaris Badan BPPSDMP saat memberikan arahanya pada pembukaan Sertifikasi THL TB di BBPP-BATU
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan saat ini telah lolos 11.670 THL TBPP Lingkup Kementerian Pertanian menjadi ASN PPPK yang telah lulus passing grade Tahun 2019.
Dedi mengatakan, guna mewujudkan pencapaian target utama pembangunan pertanian, BPPSDMP melakukan sertifikasi kompetensi untuk 4.855 THL TBPP calon ASN PPPK dari lulusan SMK Pertanian/ SLTA Non Bidang Pertanian dan sederajat, Diploma Dua (D II) serta Diploma tiga (D III), sampai S1 yang tidak linier rumpun pertanian.
Sebagai tindaklanjut, sebanyak 4.855 penyuluh THL-TBPP dapat mengikuti kegiatan sertifikasi yang dilaksanakan mulai 3 Nopember sd 15 November 2020.4.842 penyuluh diantaranya sudah tercatat dan melakukan registrasi pada aplikasi Sister.
Melalui zoom meeting pelaksanaan sertifikasi di BBPP Batu, BBPP Ketindan dan Polbangtan Malang
secara resmi dibuka oleh Sekretaris Badan PPSDMP Dr. Ir Siti Munifah, M.Si
Dalam pembukaan Sekretaris Badan PPSDMP mengatakan, sertifikasi kompetensi merupakan proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia, standar Internasional.
Sertifikasi kompetensi THL-TBPP untuk memberikan pengakuan kompetensi profesi penyuluh pertanian melalui sertifikasi kompetensi kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Munifah berpesan kepada para asesi agar proses sertifikasi dilakukan dengan sungguh-sungguh, tetap tenang dan tidak perlu takut karena bagaimana pun semua asesi tentu sudah memiliki bekal yang cukup melalui pengalaman yang sudah dijalani.
Munifah mengatakan, diakui pelaksanaan sertifikasi kali ini lebih cepat jika dibandingkan pada saat kondisi normal.
“Semoga melalui sertifikasi, semua asesi dapat hasil yang maksimal dan tentu pada akhirnya akan makin menguatkan sektor pertanian,” ucapnya.
2 responses to “Sertifikasi THL – TBPP Modal Pembangunan Pertanian”
Pertanian maju dan tangguh melawan kemiskinan d infonedia
Pembangunan pertanian