Dampak dari pandemik Covid-19 yang berkepanjangan ini terus menghantui masyarakat mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat. Bahkan menurut media yang gencar memberitakan  jumlah orang yang terinfeksi virus Corona itu masih terus bertambah, termasuk di Indonesia.

• Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern
• Hari Pertama Kerja, Mentan Tancap Gas Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke
• Tingkatkan Kompetensi Kelembagaan P4S, Kementan RI Lakukan Klasifikasi dan Reklasifikasi
• Tingkatkan Kompetensi Kelembagaan P4S, Kementan Lakukan Klasifikasi dan Reklasifikasi
• BALAI PELATIHAN PERTANIAN DI ERA 4.0 “TANTANGAN DAN SOLUSI”

Ternyata memilki kesehatan yang baik adalah impian setiap insan. Banyak hal yang dapat dilakukan jika tubuh dalam keadaan sehat. Oleh sebab itu setiap orang mendambakan keadaan tubuh yang sehat meski terkadang dambaan itu seketika lenyap ketika berhadapan dengan dengan banyaknya tawaran akan makanan instan yang hanya memuaskan lidah dan perut yang mengesampingkan dampaknya bagi kesehatan tubuh. 

Menurut Mentan SYL, lahan pekarangan di Indonesia sangat luas sekali, mencapai 10 juta hektare. Pemanfaatan pekarangan  tentu saja dapat menopang konsumsi keluarga masing-masing yang dapat memenuhi gizi keluarga, bahkan bisa dijual yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga.

“Ayo kita dukung ibu-ibu dan seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan masing-masing, karena Indonesia dengan iklim yang tropis sangat baik cocok untuk budidaya pertanian,” ujarnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menyampaikan, tujuan Pekarangan Pangan Lestari adalah meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan rumah tangga sehingga kita bisa sehat, aktif, dan produktif.

“Jangan sampai ada lahan yang menganggur, semua harus ditanami. Kita juga bisa melakukan family farming dengan memanfaatkan lahan pekarangan. Intinya, kita harus tanam, tanam, tanam,” katanya.

Terkait dengan masalah kesehatan, ternyata alam yang subur memberi ruang untuk tumbuhnya berbagai tanaman diantaranya adalah Binahong. 

Binahong menjadi sorotan Sekretaris BPPSDMP Dr. Ir. Siti Munifah, M.Si saat melakukan kunjungan kerja ke BBPP Batu (10/08/20).  Dengan melihat akar berbentuk rimpang, berdaging lunak. Batang lunak, silindris, saling membelit, berwarna merah, bagian dalam solid, permukaan halus, kadang membentuk semacam umbi yang melekat diketiak daun dengan bentuk tak beraturan dan bertekstur kasar sehingga memberi kesan indah.

Sesba mengamanatkan agar tanaman merambat ini perlu dikembangkan terutama untuk mengungkapkan khasiat dari bahan aktif yang dikandungnya. Sesuai arahan Sekretaris BPPSDMP, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si,  akan segera mengembangkan tanaman Binahong, karena tanaman rambat ini sangat mudah ditanam dan tumbuh lebat.

Bicara tentang manfaat, banyak penelitian yang membuktikan bahwa kandungan daun binahong memang baik untuk kesehatan. Seperti penelitian dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jakarta dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Manfaat daun binahong di antarany mengurangi risiko mimisan, mengobati gusi berdarah, menyembuhkan luka luar, menjaga stamina tubuh, mengobati asam urat dan lainnya.