Si Rambut Pirang Curi Pandang Ka Badan BPPSDMP - BBPP BATU

Si Rambut Pirang Curi Pandang Ka Badan BPPSDMP

Jagung salah satu bahan makanan pokok Indonesia. Selain sebagai makanan pokok manusia, tanaman ini juga biasa dijadikan sebagai bahan pakan ternak, sebagai minyak makan, tepung maizena dan lain lain.

Batang tanaman ini tegak dan mudah terlihat seperti tanaman sorgum dan tebu, akan tetapi tidak seperti padi atau gadum. Batang tanaman ini bentuknya beruas-ruas dengan jumlah ruas yang bervariasi antara 10-40 ruas. 

Tanaman ini biasanya tidak bercabang, panjang batang umumnya berkisar sekitar 60-300 cm, tergantung pada varietasnya. Ya itulah si rambut pirang alias jagung. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi  mengatakan Program upsus merupakan upaya khusus yang dilakukan secara masif, revolusioner dan radikal dalam upaya peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai.

Dukungan pemerintah sangat besar, dengan memberikan bantuan benih, pupuk dan alat mesin pertanian, oleh karena itu swasembada berkelanjutan harus dapat dicapai.

Sejalan dengan arahan dari Kepala Badan PPSDMP,  Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu sebagai Penanggungjawab pendampingan untuk kabupaten Malang, mengatakan pertanian termasuk didalamnya peternakan menjadi prioritas dari Kementerian Pertanian.

Berbagai upaya dan program harus dilakukan sehingga terwujud swasembada pangan. Lebihlanjut wasis menekankan kepada para penyuluh lapang supaya para petani selain menanam padi, petani juga diarahkan untuk menanam jagung karena komoditas ini diantaranya akan mampu menopang kebutuhan hijauan untuk pakan ternak.

Menyikapi hal tersebut, petani di desa Bayam, tempat di mana tanah yang sangat subur dapat menumbuhkan tunas-tunas jagung, ada seorang petani Ngatinah dari desa Bayam Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang.

Ibu dengan 6 anak dan semua sudah berkeluarga tetap bersemangat mengolah tanahnya. Sebuah semangat yang perlu diacungi jempol.  

Nenek yang sudah memiliki 11 cucu meskipun tidak memiliki lahan yang cukup luas namun dari cara kerjanya patut diteladani tanah yang dimiliki mampu memberi nilai tambah. Lahan yang dimiliki sekitar 1000 m² dia tanami dengan Jagung dengan jarak tanam 20 x 20 cm, sekitar 2 jt setiap 65-75 hari dia kantongi. 

Menurut ibu yang ramah ini, uang tersebut diperoleh diluar penghasilan dari jagung. Artinya hasil dari penjualan  batang jagung yang diperuntukan untuk pakan hijauan ternak. 

Lebih lanjut Ngatinah mengutarakan langkah awal menyiapkan media tanam dan benih sudah dipersiapkan, kemudian 
 menanam jagung. 

Dan pastikan menanam jagung saat musim yang stabil, jagung akan matang umumnya pada bulan Mei hingga bulan Juli. karena bulan tersebut curah hujan berkurang. Untuk menanam tanaman jagung, lahan tanam ditaburi pupuk kompos sekitar 100 hingga 200 kg.  Selanjutnya siram dengan pupuk semprot.

Leave a Reply