Prospek Kambing Saanen di Tengah Pandemi Covid-19 - BBPP BATU

Prospek Kambing Saanen di Tengah Pandemi Covid-19

Di tengah gempuran pandemi Covid-19 yang memukul berbagai sektor, ternyata memberikan angin segar bagi para peternak. Diantaranya ternak kambing merupakan salah satu prospek usaha ternak yang cukup menggiurkan saat ini, karena permintaan susu atau pun daging kambing di pasar cukup banyak, sehingga beternak kambing bisa di jadikan salah satu solusi dalam usaha ternak.

Ternak yang mempunyai prospek untuk dikembangkan sebagai hewan perah selain sapi adalah Kambing Saanen, jenis kambing perah yang fostur tubuhnya tergolong besar. Bobot kambing jantan bisa memcapai kira-kira 60 kg dan betina 30-50 kg. Dengan postur tubuh mencapai tinggi kira-kira 90 cm, sementara betina kira-kira tingginya 80 cm. 

Mungkin masih sedikit dari kita yang sudah mendengar istilah atau nama kambing Saanen. Kambing Saanen memiliki warna bulu dominan putih di seluruh tubuhnya. Kambing Saanen juga memiliki tanduk baik pejantan maupun betinanya. 

Ariffien,  SP. M.Si Widyaiswara Ahli Utama BBPP Batu mengatakan ada beberapa kelebihan kambing Saanen, diantaranya kambing ini  mampu menghasilkan susu dalam jumlah banyak, sehari mampu memproduksi sebanyak 2.5 sd 3 liter susu. Selain itu kambing Saanen mengkonsumsi lebih sedikit makanan perharinya jika dibandingkan dengan kambing Ettawa.

Tak itu saja, kandungan lemak susunya lebih rendah hanya mencapai 2,5 persen hingga 3 persen saja. Inilah yang digemari oleh konsumen susu kambing karena lebih rendah kolesterol.

Hal ini yang membuat orang tertarik untuk membudidayakan kambing Saanen sebagai pilihan untuk memproduksi susu kambing. Suatu peluang usaha baru yang potensial, sebab pasar susu kambing masih terbuka lebar, termasuk produk olahannya.

Tak hanya dijual dalam bentuk susu segar, susu kambing juga bisa diolah menjadi beragam olahan seperti susu varian rasa, kefir, yoghurt, sabun susu, ice cream dan lain-lain. Peluang usaha yang menggiurkan untuk mulai dilakukan. 

Diakui Arifien, tidaklah mudah mengembangbiakkan Kambing Saanen di lingkungan beriklim tropis, mengingat kambing ini berasal dari daerah subtropis. Kambing Saanen ada kecendrungan sensitif terhadap radiasi sinar matahari yang kuat, sehingga sebaiknya pemeliharaan secara intensif di dalam kandang dengan mempertimbangkan kenyamanannya seperti suhu, kelembaban dan angin,” jelasnya.

Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu Dr. Wasis Sarjono, S.Pt, M.Si, Mengatakan kambing Saanen memiliki keunggulan komparatif respon terhadap pakan tinggi, kemampuan pencernaan tinggi mampu menghasilkan susu banyak kelebihan lain tata laksana kandang lebih mudah.

Susu kambing sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang, mengobati diabetes, mengobati gangguan pernapasan, mengobati peradangan kulit menahun (psoriasis), mencegah penyakit syaraf, meningkatkan system kekebalan tubuh, meningkatkan produksi ASI, membantu meningkatkan kecerdasan, dan lebih mudah dicerna. Nah disaat pendemi covid seperti ini minum susu kambing Saanen baik untuk menjaga kesehatan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengamanatkan “Kita terus giatkan pemenuhan kebutuhan produksi ternak, agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat”.

Tindaklanjut dari kebijakan kementan, Kepala Badan PPSDMP Prof. Dedi Nursyamsi, menggarisbawahi instruksi Mentan agar penyuluh dan petani tetap produktif di tengah pandemi Covid-19 dengan mematuhi Protokol Kesehatan. “Kenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan rajin cuci dengan sabun. Serta mengkonsumsi susu, telur, sayuran segar, buah-buahan, kacang-kacangan yang merupakan penyedia vitamin dan protein,”‘ jelasnya.

Leave a Reply