Jaga Ketahanan Pangan, ini Langkah BBPP Batu di Kepanjen Kabupaten Malang – Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu

Jaga Ketahanan Pangan, ini Langkah BBPP Batu di Kepanjen Kabupaten Malang

Pengambilan Umbinan Padi Sistem Tabela di Kepanjen Kabupaten Malang.

Untuk menjaga ketersediaan pangan selama pandemi Covid-19, Kementerian Pertanian RI terus melakukan berbagai langkah untuk menjaga ketahanan pangan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia untuk terus bekerja lebih keras, terpadu dan gotong royong demi ketersediaan pangan untuk 267 juta jiwa.

Selaras dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan, pangan adalah masalah yang utama dan menentukan hidup matinya suatu bangsa, di mana petani harus tetap semangat tanam, olah, dan panen. 

“Hal ini membuktikan pertanian tidak berhenti di tengah wabah Covid-19, kepada para penyuluh pertanian maupun swadaya diharapkan untuk tetap bekerja mendampingi para petani,” kata Dedi.

Respon positif terhadap kebijakan Kementerian Pertanian salah satunya sudah dibuktikan oleh pemerintah Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Mangunrejo Kecamatan Kepanjen. Bersama koordinator BPP Kepanjen Purnadi Karyo Utomo, dilaksanakan kegiatan pengambilan ubinan dilakukan, Rabu (24/6/2020). 

Ubinan dilakukan di lahan sawah  Sistem Tanam Benih Langsung (TABELA) milik Agus Budiarto exs Petani Magang Jepang tahun 2010. 

Agus Budiarto, mengatakan Sistem ini sudah diadopsi oleh petani, terutama di daerah sentra produksi padi sebagai antisipasi tenaga kerja langka dan mahal.

Data hasil ubinan yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Luas Lahan : 0.50 ha
Petak ubinan : 2.5 x 2.5 m
Berat ubinan : 5.09 kg
Jumlah anakan rata-rata : 33
Jenis varietas : Mikongga

Ubinan adalah cara untuk mengetahui perkiraan hasil panen tanaman padi atau palawija melalui penentuan sampel, pengukuran dan penimbangan hasil. Berdasarkan rata-rata sampel hasil ubinan tersebut maka dapat diperkirakan hasil panen dari satu areal sesuai dengan komoditas yang telah diubin.

Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang melakukan ubinan tersebut, Purnadi Karyo Utomo mengungkapkan, padi pada musim tanam pertama tahun ini diperkirakan berlimpah.

Dari hasil ubinan yang buat, memang sangat memuaskan. “Perkiraan panen rata-rata per hektar memcapai 8.616 Kilogram, itu dimusim hujan, kemungkinam akan lebih meningkat pada musim kemarau,” ujar Purnadi Karyoutomo.

Secara terpisah, Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu  Dr. Wasis Sarjono, S.Pt. M.Si, sebagai penanggungjawab LTT di Kabupaten Malang menjelaskan, ubinan adalah cara untuk mengatahui perkiraan hasil panen tanaman padi dan palawija melalui penentuan sampel, pengukuran dan penimbangan hasil.

“Terkait hasil ubinan padi di Desa Mamgunrejo, Wasis mengatakan sudah sangat bagus. Standarnya 4-6 Ton per hektar. Jadi kalau sudah tembus 8 Ton itu artinya sudah sangat baik. Barangkali masih perlu kerja bareng berbagai elemen  terus berupaya bersama petani untuk meningkatkan hasil agar kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dapat diwujudkan,” jelasnya.

Leave a Reply

MENU
DEMO
MENU
DEMO