Mentan RI: Kostratani Garda Terdepan Kawal Petani

Kegiatan pemantauan lapangandiwilayah kostratani Kab. Malang.

Menteri Pertanian RI Dr.H.Syahrul Yasin Limpo, SH,M.Si,MH, yang diwakili Sekjen Kementan RI mengucapkan Marhaban Yaa Ramadhan dan berpesan bahwa sektor pertanian tidak mengenal istilah “Berhenti” dalam kondisi apapun seperti halnya dengan situasi saat sekarang ini  ditegah wabah virus pendemi Covid -19.

Hal itu disampaikan saat membuka Seminar Nasional bertajuk Meraup Untung Bisnis Pangan Petani Milenial di Tengah Pendemi Covid 19 secara virtual, Rabu (22/4).

“Semoga pangan kita senantiasa dalam kondisi yang aman, agar masyarakat nyaman sepanjang bulan suci Ramadhan,” kata YSU dalam sambutannya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluh dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Prof. Dr. Dedy Nursyamsi, MAgr., mengapresiasi kinerja para penyuluh.

Ia juga berpesan agar tetap semangat, tterapkan protokol Covid -19 dalam melalukan pengawalan terhadap kegiatan para petani.

Kostratani sebagai garda terdepan, sebagai pusat informasi teknologi pertanian senantiasa tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pelaku utama di lapangan. 

Balai Penyuluhan Pertanian di Provinsi Jawa Timur yang telah di canangkan pada program Kostratani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian) ada sekitar 279 BPP yang tersebar di beberapa kabupaten memiliki peran strategis sebagai simpul pembangunan pertanian ditingkat kecamatan.

Kostratani adalah penyempurnaan dari fungsi BPP dalam menjalankan fungsi diera digitalisasi. Kostratani memiliki tujuan menciptakan percepatan penyebaran dan pendampingan informasi inovasi ke petani di tingkat kecamatan. 

Kostratani juga  sebagai tumpuan pengendali, sistem ini dipersiapkan untuk memonitor dan mengoptimalkan peran penyuluh di kecamatan sebagai ujung tombak dan garda terdepan ketahanan pangan nasional. 

Salah satu penyuluh pendamping Kostratani BPP kecamatan Kapanjeng Kab.Malang Ida Styoningsih, S.Pt, mengungkapkan bahwa aktifitas pertanaman, khusnya tanaman padi di wilayah Malang telah memasuki MH 2
sebagian besar melakukan panen hingga April – Juni yang merupakan puncak penen raya. 

“Dibeberapa titik juga melakukan tanam dan olah tanah, hal ini  berlangsung secara terus menerus hingga hingga MK 2 mendatang maka boleh dikatakan pertanian tak pernah berhenti,” ungkap Ida.

BPPSDMP Kementerian Pertanian melalui Unit Pelaksana Teknis BBPP Batu, bersama Penyuluh melakukan pendapingan terhadap petani dan pemantauan lapangan diwilayah  kostratani di kabupaten Malang. 

Luas baku sawah wilayah Kab.Malang sekitar 45.888 Ha.Untuk MH II luas panen padi  pada bulan Maret 2020 mencapai 9.665,1 Ha dengan provitas rata-rata 8 – 8,5 ton per Ha sedangkan jenis varietas yaitu ; Inpari,Ciherang,Logawa dan beberapa jenis Varietas Hibrida lainnya.

Sedangkan beras masih surplus di kisaran 3.240 ton dan jumlah cadangan beras segera bertambah pada bulan April hingga juni mendatang saat panen raya.

Petani di bebagai lokasi mereka tetap semangat  beraktifitas dalam mengelolah usaha tani mereka dengan tetap menerapkan SOP Covid 19. 

Ka balai dalam kegiatan supervisi mengajak para penyuluh dan petani untuk tetap semangat menyediakan pangan untuk masyarakat dan mereka merupakan pahlawan pangan di tegah wabah pandemi Covid-19 setelah paramedis.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

© 2023: Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu | GREEN EYE Theme by: D5 Creation | Powered by: WordPress