Jaga Stabilitas Harga Ayam, Lakukan Pemantauan di Pasar Tradisional


Menteri Pertanian Dr .H.Syahrul Yasin Limpo S.H, M.H .telah menginstruksikan kepada seluruh unit kerja lingkup kementerian pertanian agar melakukan upaya untuk menjaga stabilitas harga ayam di tengah pendemi Covid-19 dan menjelang bulan suci Ramadan.
- Beri Motivasi di BPP Mojosongo, Kementan RI: Pertanian Berkontribusi Nyata untuk Ekonomi
- Kementan Pastikan Petani Harus “Okane Mochi”
- Kunjungi BPP Banyuurip, Kepala BPPSDMP: Semua Ada di Alam, Pahami Lalu Improvisasi dan Modifikasi
- Diversifikasi Produk dan Olahan Kambing Jadi Bukti Keberhasilan P4S Lurisae Purworejo
- Kementan Gugah Anak Muda Tak Takut Terjun ke Bisnis Pertanian
Kementerian Pertanian berupaya menjaga keseimbangan pasokan dan stabilisasi harga ayam ras dengan mengoptimalkan operasional Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU). Hal ini dilakukan menyusul turunnya harga ayam hidup (live bird), di lansir surabaya.com (4 April 2020 )
Badan Penyuluhan dan Pengenbangan SDM Pertanian sebagai unit Eselon I lingkup kementan, tentunya telah mengambil peran, melalui unit kerja pelaksana teknis (UPT) melakukan langkah pendekatan terhadap pelaku utama yaitu peternak dengan melakukan pendampingan inovasi teknologi pengolahan hasil ternak dan pelaku usaha tentunya adalah pedagang atau bakul melakukan pendekatan agar turut nenjaga stabilitas harga.
Pola pendekatan yang dilakukan tentunya diharapkan bagi peternak melalui kelompok tani dapat bersinergi dengan perusahaan yang notabene telah mengusai pasar, sehingga diperlukan mitra kerjasama kedua belah pihak di bawah pengawasan petugas atau aparat pemerintah yang berwenang.
BBPP Batu- BPPSDMP Kementan melakukan langkah preventif yaitu kunjungan langsung ke pasar tradisional Kota Batu yang terletak di Jl. Dewi Sartika.
Hasil pantauan stok daging ayam untuk kebutuhan kota Malang dan Batu cukup, sedangkan harga relatif stabil dikisaran Rp 28.000 – 30.000/ kg demikian pula dengan kebutuhan pagan lainnya kecuali gula pasir dan bawang putih sedikit mengalami kenaikan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui peryediaan kebutuhan dan harga daging ayam di tengah pendemi Covid -19 dan kebutuhan pangan menjelang bulan suci Ramadan.
Karena pasar untuk komoditas unggas di Indonesia saat ini didominasi fresh commodity, sehingga produk mudah rusak, maka diharapkan hasil usaha peternak agar tidak lagi dijual sebagai ayam segar melainkan ayam beku, ayam olahan, ataupun inovasi produk lainnya.
Oleh karena itu, diperlukan tingkat kemampuan bagi para peternak dalam penguasaan inovasi teknologi pengolahan hasil ternak melalui pola pedektan pelatihan.
“Jika hal ini dilaksanakan dengan baik, maka harga di peternak (farm gate) diharapkan tetap stabil atau normal,” terang Abu.