Covid-19 tak menghalangi panen raya di Kabupaten Lamongan. Tim Supervisi dan Monitoring yang dipimpim Kepala Bidang Penyelenggaraan Pelatihan BBPP Batu Sugino, SP.MSi dan Catur Puryanto , SST, Widyaiswara Ahli Muds langsung ke lokasi panen sejak tanggal 27 Maret 2020 lalu.
- Mentan Cek Pompanisasi di Merauke, Targetkan Pertanian Modern
- Hari Pertama Kerja, Mentan Tancap Gas Cetak Sawah 500 ribu Ha di Merauke
- Tingkatkan Kompetensi Kelembagaan P4S, Kementan RI Lakukan Klasifikasi dan Reklasifikasi
- Tingkatkan Kompetensi Kelembagaan P4S, Kementan Lakukan Klasifikasi dan Reklasifikasi
- BALAI PELATIHAN PERTANIAN DI ERA 4.0 “TANTANGAN DAN SOLUSI”
Mereka memantau setiap hari sampai awal April 2020 bahwa perkembangan panen padi, jagung, kedelai dan tanaman hortikultura terus meningkat.
Hal tersebut merupakan langkah BBPP Batu untuk menyukseskan Kostratani atau Gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian yang merupakan program utama Kementan tahun 2019-2024.
Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu Dr. Wasis Sarjono, SPt. M.Si menyampaikan bahwa wilayah kostratani BBPP BATU berdasarkan SK Nomor : 785/KPTS/OT. 050/M/11/2020 meliputi Kota Batu, Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lamongan.
Meski demikian, dalam melakukan panen di lahan , petani dan petugas tetap menyampaikan SOP pencegahan Covid 19 meliputi panen dengan menjaga jarak 1-2 meter, cuci tangan dan penggunaan masket setiap akan melakukan kegiatan, dan berjemur di terik matahari selama 15 menit.
Djohan Budiman SP. MMA Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura dari Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan mengungkapkan di bawah arahan BBPP Batu perkembangan luas tanan dan panen di Kabupaten Lamongan kurang lebih 20.000 ha. “Kalau rata – rata provitasnya 7.5 ton / ha maka Kabupaten telah menyiapkan 150.000 ton Gabah Kering Panen. Estimasi ke Beras sebesar 79.000 ton beras,” jelasnya. (*)
#PertanianTidakBerhenti
#PertanianCegahCovid19