Peternak Tujuh Negara Ikuti Pelatihan di BBPP Batu


Delapan belas peternak dan UKM dari tujuh negara di Asia mengikuti Training Course on Diversification, Added Value and Competitiveness on Dairy Products di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu.
- Beri Motivasi di BPP Mojosongo, Kementan RI: Pertanian Berkontribusi Nyata untuk Ekonomi
- Kementan Pastikan Petani Harus “Okane Mochi”
- Kunjungi BPP Banyuurip, Kepala BPPSDMP: Semua Ada di Alam, Pahami Lalu Improvisasi dan Modifikasi
- Diversifikasi Produk dan Olahan Kambing Jadi Bukti Keberhasilan P4S Lurisae Purworejo
- Kementan Gugah Anak Muda Tak Takut Terjun ke Bisnis Pertanian
Pelatihan ini dibuka, Senin (2/3/2020) oleh Kepala BBPP Batu, Dr Wasis Sarjono SPt MSi bersama-sama Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi di Aula Brizantha Convention Hall, BBPP.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK MIK dan dua anggota DPRD Kota Batu.

Menurut Nurul Qomariyah, Kabid Program dan Kerja Sama BBPP menjelaskan bahwa kegiatan ini menindaklanjuti perjanjian kerja sama antara Republik Indonesia dengan beberapa negara di Asean lewat program Indonesian Centre For Livestock Training Batu (ICLT).
“Ada 18 peserta dari tujuh negara di Asean yang mengikuti pelatihan ini, mulai dari Indonesia, Malaysia, Kambodia, Myanmar, Laos, Vietnam dan Philipine, mereka berasal dari kalangan peternak dan UMKM di negara masing-masing,” ujar Nurul.
Ia menjelaskan, pelatihan ini dilaksanakan selama sebelas hari. Materi yang diberikan tidak hanya berbentuk Clasical namun juga praktik di dalam lingkungan BBPP maupun di luar BBPP yang menjalankan praktek yang relevan dengan BBPP.
Lewat pelatihan ini diharapkan masing-masing peserta mendapatkan wawasan yang bisa diterapkan di negara masing-masing.
“Peserta dilatih bagaimana cara mendapatkan susu sehat, kita olah, kita pasarkan sehingga daya jual produk bisa memiliki nilai tambah,” ujarnya.
Dalam pelatihan ini fokus pada pengolahan susu, mulai dari dasar yakni memerah susu dengan baik, hingga didapatkan susu yang berkualitas dan olahan yang berkualitas juga.

Peserta diajari cara kerja sama bidang pemasaran, penataan kelembagaan peternak hingga analisa usaha.
Sementara itu, Wali Kota Batu mengucapkan selamat datang kepada para peserta. Dra Hj Dewanti menunjukkan bahwa Kota Batu sebenarnya sangat kecil sekali, sebuah kota bernuansa pedesaan.
Dra Hj Dewanti mengatakan bahwa meski sebuah kota kecil, kota ini menjadi jujugan wisatawan yang setiap tahunnya terus meningkat dan kini mencapai 7,2 miliar. “Kita juga punya KUD, sebuah unit usaha yang dikelola masyarakat, jika ingin melakukan peninjauan dipersilahkan,” ujar Dra Hj Dewanti dalam bahasa Inggris.
Sementara Wasis mengatakan hal yang senada. Lewat pelatihan ini, ia berharap tidak hanya ada peningkatan kapasitas peternak, namun terjalin hubungan kerja sama antar negara yang lebih baik lagi lewat kegiatan yang diinisiasi BBPP.