Sosialisasi Serap Gabah Petani (SERGAP) dalam rangka Pengawalan Pendampingan Upsus Pajale di Kabupaten Wonosobo Tahun 2016

Kegiatan ini  merupakan upaya tindak lanjut dengan diterimanya  Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 130/kpts/OT.050/2/2016 tentang Perubahan ke empat mengenai kelompok kerja  upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai melalui program perbaikan jaringan irigasi dan sarana pendukungnya sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 739/kpts/OT.050/12/2015 pertanggal 22 Februari 2016. Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu mendapat alokasi wialayah di 3 Kabupaten yang ada di Jawa Tengah meliputi 1) Kabupaten Purworejo, 2) Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjarnegara yang sebelumnya dilakukan pendampingan dan pengawalan Upsus Pajale oleh Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang.

sosialisasi sergap 2016 wonosobo

Dalam rangka mensukseskan program ketahanan pangan guna memperoleh gambaran target tanam padi, luas panen padi dan penyerapan gabah oleh Bulog di Kabupaten Wonosobo. BBPP Batu pada tanggal 19 Maret 2016 melakukan kegiatan Sosialisasi Serap Gabah Petani (SERGAP) dalam rangka Pendampingan Upsus Pajale di Kabupaten Wonosobo, Kegiatan ini terfasilitasi oleh  Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Wonosobo, bertempat di Kantor Bapelluh Kabupaten wonosobo dengan dihadiri 1) Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Wonosobo, 2) Komandan Kodim 0707 Wonosobo, 3) Kepala Sub Drive Bulog Kedu,                 4) Pempinan Cabang BRI Kabupaten Wonosobo, 5) Kepala BPS Kabupaten Wonosobo,             6) Koordinator PPL Kecamatan se Kabupaten Wonosobo, 7) THLTB Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian dan Perikanan  se Kabupaten Wonosobo.
Kegiatan sosialisasi tersebut dipimpin langsung oleh Dr.drh. Rudy Rawendra, M.App.Sc, beliau menyampaikan bahwa:
1.    Kabupaten memiliki potensi kelembagaan 15 BP3K, ketenagaan terdiri dari 74 penyuluh pertanian PNS, 90 THL-TBPP dan 1445 kelompok tani;
2.    Masa panen raya pada bulan maret, april merupakan waktu strategis bagi bulog untuk pengadaan beras dari dalam negeri;
3.    Kondisi saat ini Bulog dilapangan sangat lambat melakukan pembelian gabah petani, sehingga diperlukan langkah cepat dan komitmen bersama Bulog, Jajaran Pertanian dan kelompok tani untuk dapat menyerap hasil panen gabah petani untuk stok pemerintah.
4.    Diperlukan pembentukan Satgas Serap Gabah (SERGAP) di level Kabupaten dan Kecamatan, guna memastikan seluruh satgas kecamatan bergerak dan memaksimalkan penyerapan gabah oleh petani. Satgas Serap Gabah bergerak di tingkat petani dan hadir disetiap areal panen dan eksekusi beli dengan harga yang disepakati.
Komandan Kodim 0707 Letnan Kolonel Dwi Haryanto menambahkan dalam mensukseskan kegiatan Upsus Pajale di Kabupaten Wonosobo diperlukan hal sebagai berikut:
1.    Menemukan variabel  ada di lapangan
2.    Komitment mewujudkan program Upsus Pajale
Dalam hal ini juga hadir Imron Rosidi Bulog Divre Kedu beliau menjelaskan mengenai  Inpres No.5 Tahun 2015 tentang Kebijakan pengadaan gabah/beras oleh pemerintah  dan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia No.21 Tanggal 08 April 2015 mengenai a). Pedoman harga pembelian beras di luar kualitas oleh pemerintah di penggilingan , b) Pedoman harga pembelian beras di luar kualitas di gudang Bulog dengan pendekatan one day service.
Upsus  Pajale bukan semata melaksanakan intruksi dan program kerja, tetapi dilaksanakan dalam upaya sosialnya, perubahan pola pikir harus jalan agar menjadikan petani yang profesional.

(EKo FB-BBPP Batu)

Leave a Reply

Your email address will not be published.

© 2023: Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu | GREEN EYE Theme by: D5 Creation | Powered by: WordPress